Tanaman Pangan

Kambing Perah, Jurus Baru Dukung Persusuan Nasional

MONITOR, Yogyakarta – Kementerian Pertanian terus dorong berbagai upaya untuk meningkatkan produksi susu nasional. Salah satunya yaitu mengembangkan usaha peternakan kambing perah di masyarakat. 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa kambing perah merupakan ternak perah alternatif yang cocok dikembangkan dan diterima secara luas di masyarakat. Kambing perah sebagai penghasil susu yang memiliki keunggulan kandungan gizi lengkap yang mampu meningkatkan kesehatan dan kecerdasan masyarakat. 

“Usaha ternak kambing perah disukai peternak karena relatif mudah dan cepat menghasilkan”, demikian disampaikan Mentan Amran saat mengunjungi Bumi Nararya Farm (BNF) di Sleman – Yogyakarta (29/06).

Bhumi Nararya Farm (BNF) merupakan salah satu peternakan kambing perah terbesar di Indonesia yang berlokasi di kaki Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Kemirikebo, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. BNF saat ini memiliki populasi sebanyak 706 ekor, terdiri dari 628 ekor kambing betina dan 78 ekor jantan.

“Duplikasi ini di wilayah lainnya. Ini upaya kita menekan impor susu agar kita bisa swasembada. Kami apresiasi kinerja pak Didik (red: pemilik  BNF) dan anggota yang telah mengembangkan peternakan kambing perah”, ujar Mentan Amran.

Menurut data BPS, populasi kambing di Indonesia saat ini sebanyak 18,5 juta ekor dengan komposisi kambing pedaging sebanyak 15,2 juta ekor dan kambing perah sebanyak 3,3 juta ekor. Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi provinsi dengan populasi kambing terbesar. Keduanya menyumbang sekitar 20% dari total populasi kambing di Indonesia. 

Saat ini, pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa permintaan susu kambing cukup tinggi,  khususnya dari masyarakat yang tinggal di perkotaan. Hal ini karena susu kambing memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan baik untuk pencegahan dan pengobatan diabetes. 

Kambing dan domba juga memiliki peran penting dalam kuliner Indonesia, seperti sate kambing dan soto kambing, yang merupakan bagian dari budidaya dan tradisi kuliner.

“Kami sangat menghargai dedikasi dan kerja keras yang telah diberikan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk peternakan. Kerja keras ini tidak hanya membangun keberlanjutan ekonomi, tetapi juga turut berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional”, tutup Mentan Amran.

Recent Posts

Pemulangan Jemaah Haji 2024, Banten dan Semarang Diantar ke Asrama Haji Debarkasi Baru

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mulai dua tahun ini mengaktifkan dua asrama haji debarkasi baru…

1 jam yang lalu

Cetak Peternak Lokal, Mentan Amran Sebut Arie Triyono Sebagai Teladan

MONITOR, Yogyakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terus mengupayakan peningkatan jumlah peternak lokal di…

2 jam yang lalu

Kilas Balik Penyelenggaraan Haji dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

MONITOR, Jakarta - Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh adalah bukan semata kegiatan ibadah, tetapi berdimensi…

3 jam yang lalu

Maxim Luncurkan Layanan Xpress Delivery, Solusi untuk Pengantaran Barang yang Lebih Cepat

MONITOR, Jakarta - Aplikasi Transportasi Online Maxim meluncurkan layanan baru yakni ‘Xpress Delivery’ sebagai pilihan…

4 jam yang lalu

APA 2024, Wapres Ajak Kembangkan Budi Daya Perikanan Berbasis Ekonomi Biru

MONITOR, Jatim - Wakil Presiden Republik Indonesia K.H Ma’ruf Amin menekankan pentingnya pengembangan perikanan budi…

6 jam yang lalu

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Moestopo Angkat Sumpah 79 Dokter Gigi Baru

MONITOR, Jakarta - Sebagai Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) swasta tertua di Indonesia, FKG Universitas Prof.…

7 jam yang lalu