Selasa, 2 Juli, 2024

Kabar Haji, Tujuh Destinasi Menarik di Kota Nabi

MONITOR, Jakarta – Di suatu sore yang hangat, senja memerah dengan ramah, di sudut Masjid Quba, saya bertemu Saba, seorang perempuan cantik asal India yang dua tahun ini telah menetap di Riyadh. Kami pun berbincang sebentar tentang kota Madinah. Ia mendefinisikan Madinah sebagai kota yang damai, ia menyebutnya, “There is a piece of heaven here,” ungkapnya.

Tak mau berdebat, saya pun sepakat, karena Madinah memang begitu menawan dan damai. Madinah Al Munawarah, kota yang bercahaya. Bahkan cahanya telah berpendar menerangi setiap jiwa yang mengunjunginya.

Sore hari di Madinah begitu berbeda. Semilir angin yang tertiup seolah menghadirkan aroma surga. Kota Nabi ini begitu memikat hati, membuat saya sadar benar mengapa Nabi memilih kota ini menjadi tujuan hijrahnya 14 abad silam.

Kota yang mulanya bernama Yatsrib ini menyimpan banyak destinasi yang wajib dikunjungi.

- Advertisement -

1. Masjid Nabawi

Masjid Nabawi adalah salah satu masjid terbesar di dunia dan merupakan masjid kedua yang dibangun oleh Nabi Muhammad setelah Masjid Quba. Masjid ini memiliki keistimewaan tersendiri karena di dalamnya terdapat makam Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab. Masjid Nabawi juga dikenal dengan keberadaan Raudhah, sebuah area kecil di dalam masjid yang disebut-sebut sebagai “taman surga.”

Setiap kali melangkahkan kaki ke Masjid Nabawi, perasaan tenang dan damai langsung menyelimuti hati. Di tengah hiruk pikuk dunia, tempat ini memberikan ketenangan yang begitu mendalam. Suara lantunan ayat suci Al-Qur’an yang mengalun lembut, membuat hati semakin terhubung dengan Sang Pencipta.

Salah satu hal yang membuat saya sangat mengagumi Nabawi adalah masjid ini sangat ramah anak. Banyak anak kecil hilir mudik lalu lalang di Nabawi, tapi tak satupun jemaah yang keberatan dengan keberadaannya.

2. Raudhah

Raudhah adalah area yang berada di antara mimbar dan makam Nabi Muhammad. Dalam sebuah hadits, Nabi bersabda, “Apa yang ada di antara rumahku dan mimbarku adalah salah satu taman dari taman-taman surga” (HR. Bukhari dan Muslim). Raudhah merupakan tempat yang sangat istimewa, di mana doa-doa dipercaya diijabah. Tidak heran jika area ini selalu dipenuhi jamaah yang ingin beribadah dan berdoa.

Setidaknya terdapat dua cara untuk masuk ke Raudhah. Dengan menggunakan tasrih resmi yang telah disediakan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) atau dapat menggunakan aplikasi nusuk. Keduanya bisa dilakukan, dan jika beruntung 2 golden ticket untuk masuk ke Raudhah bisa didapatkan.

Menginjakkan kaki di Raudhah, bagi jemaah dapat memberikan pengalaman spiritual yang tak terlupakan. Di sini, setiap doa yang dipanjatkan terasa lebih khusyuk. Saya menyaksikan banyak jamaah yang menangis haru, memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Raudhah benar-benar membawa kita lebih dekat kepada surga yang dijanjikan.

3. Masjid Quba

Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun dalam sejarah Islam. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu di rumahnya kemudian datang ke Masjid Quba lalu ia shalat di dalamnya, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala umrah” (HR. Ibn Majah).

Keutamaan shalat di Masjid Quba membuatnya menjadi salah satu destinasi yang tak boleh dilewatkan saat berada di Madinah. Jemaah juga dapat menikmati pedestrian street di sepanjang jalan di Masjiq Quba yang menjajakan beraneka ragam jajanan dan aneka barang belanjaan. Jika ingin ke Nabawi, terdapat moda transportasi golf car dari Masjid Quba. Cukup mengeluarkan 10 SAR saja sudah bisa duduk manis mengantarkan kita menikmati sore yang indah dari Quba ke Nabawi.

4. Jabal Uhud

Jabal Uhud adalah tempat bersejarah di mana terjadi Perang Uhud antara kaum Muslimin dan Quraisy Mekah. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad bersabda, “Sesungguhnya Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami pun mencintainya” (HR. Bukhari).

Perang Uhud menyimpan banyak pelajaran berharga, terutama tentang ketaatan dan pengorbanan para syuhada yang gugur di medan perang. Melihat Jabal Uhud dari dekat membuat hati ini bergemuruh. Di sini banyak jemaah yang menziarahi makam Syuhada Uhud, meneladani keberanian dan pengorbanan para sahabat Nabi yang berjuang demi mempertahankan agama. Kenangan akan para syuhada yang gugur di medan perang memberikan inspirasi dan motivasi untuk selalu menaati perintah Nabi.

5. Masjid Qiblatain

Masjid Qiblatain dikenal sebagai masjid dengan dua kiblat. Di masjid inilah perintah Allah untuk mengubah arah kiblat dari Masjid Al-Aqsa di Yerusalem ke Ka’bah di Makkah diturunkan. Peristiwa ini menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Islam dan membuat Masjid Qiblatain menjadi salah satu destinasi yang menarik untuk dikunjungi.

Peristiwa ini menandai perpindahan besar dalam ibadah kaum Muslimin, menunjukkan ketaatan dan kepatuhan mereka terhadap perintah Allah. Bagi banyak jamaah, beribadah di Masjid Qiblatain adalah cara untuk merasakan dan menghayati momen bersejarah ini. Di sini, setiap shalat yang didirikan mengingatkan kita akan betapa pentingnya mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.

6. Saba’a Masajid dan Perang Khandaq

Saba’a Masajid adalah sekelompok masjid kecil yang berada di lokasi Perang Khandaq, pertempuran besar antara kaum Muslimin dan Quraisy Mekah. Perang Khandaq juga dikenal sebagai Perang Ahzab, di mana kaum Muslimin membangun parit sebagai strategi pertahanan. Mengunjungi tempat ini memberikan gambaran tentang perjuangan dan strategi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

Ada 7 masjid di area sini. Menyenangkannya lagi, masjid ini menyediakan aksesibilitas bagi para pengunjung lansia maupun difabel. Desainnya dibuat sedemian inklusif. Membuat kita berdecak kagum akan keramahan Islam yang membumi.

Menziarahi Saba’a Masajid mengajarkan kita tentang kebijaksanaan dan kecerdikan strategi perang yang diterapkan oleh Nabi Muhammad. Setiap langkah yang diambil oleh Nabi dan para sahabatnya memberikan kita pelajaran berharga tentang kepemimpinan, keberanian, dan ketekunan.

7. Percetakan Al-Qur’an Raja Fahd

Tidak lengkap rasanya mengunjungi Madinah tanpa mengunjungi Percetakan Al-Qur’an Raja Fahd, atau Majma Malik Fahd Li Thiba’ah Mushaf Syarif di Madinah, sebuah percetakan Al-Qur’an terbesar di dunia. Percetakan ini didirikan oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1984. Percetakan ini telah mencetak 20 juta eksemplar Al-Qur’an setiap tahunnya. Al-Qur’an yang dicetak di sini diterjemahkan ke dalam 77 bahasa, sehingga dapat dipahami oleh umat Islam dari berbagai negara.

Jemaah yang berkunjung ke sini, juga dapat membawa pulang satu Al-Qur’an atau jika ingin menambah, jemaah dapat membelinya sendiri di area percetakan yang telah disediakan dengan berbagai ukuran.

Mengunjungi percetakan ini memberikan pandangan yang lebih luas tentang perkembangan Islam. Melihat proses percetakan Al-Qur’an yang canggih dan modern, merasakan betapa besar usaha yang dilakukan untuk memastikan bahwa pesan Illahi ini sampai ke tangan setiap umat Muslim di seluruh dunia. Percetakan ini adalah bukti nyata dari upaya yang tiada henti untuk menjaga kemurnian dan keaslian Al-Qur’an.

Madinah, dengan segala keindahan dan keistimewaannya, tidak hanya menawarkan sejarah yang kaya tetapi juga pengalaman spiritual bagi setiap jiwa yang menziarahinya. Setiap sudut kota ini menyimpan cerita yang membuat hati semakin dekat kepada Allah SWT.

Saya merasa beruntung menjadi bagian dari misi haji ini. Sekilas, Saba menepuk pundak saya, mengucapkan selamat, dan mendoakan kesuksesan serta kelancaran dalam bertugas.

Saat itu, saya menyadari betapa berharganya momen ini. Di tengah kesibukan melayani jemaah dan tanggung jawab yang harus kami jalani, ada ketenangan yang mendalam dan rasa syukur yang tak terhingga.

Kehadiran Saba dan doanya menjadi pengingat bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang melaksanakan tugas, tetapi juga tentang mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, mencari berkah, dan mengukir kenangan yang akan selalu terpatri dalam hati. Sampai jumpa lagi Madinah, Kota Nabi yang memberi ketenangan hati. Shallu ala Nabi!

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER