Jumat, 22 November, 2024

Waka MPR Yandri Susanto: Haji Tahun Ini lebih Baik, Ukurannya Sangat Jelas

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratab Rakyat (MPR) Yandri Susanto menegaskan bahwa penyelenggaraan ibadah haji 2024 jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Dia menilai indikator untuk mengukurnya sangat jelas dan mudah dilihat.

Hal ini disampaikan Yandri Susanto saat berkunjung ke Kantor Misi Haji Daerah Kerja (Daker) Makkah di wilayah Syisah. “Saya pantau dari awal, mulai pemberangkatan dari Tanah Air, lalu pemberangkatan kloter pertama sampai terakhir, dan puncaknya Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina), saya berkesimpulan pelaksanaan haji tahun ini jauh lebih baik dari tahun lalu, ukurannya sangat jelas dan masyarakat gampang melihatnya,” tegas Yandri Susanto yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI ini, di Syisah-Makkah, Rabu (19/6/2024).

Yandri, panggilan akrabnya, lalu menyebut sejumlah indikator sukses penyelenggaraan haji tahun ini. Misalnya, pergerakan jemaah di Mzdalifah lancar. Angka wafat dan rawat jemaah juga menurun dibanding tahun sebelumnya. “Misalnya, tahun lalu, ada tragedi Muzdalifah, sekarang alhamdulillah tidak ada. Dulu banyak yang meninggal, bahkan hampir mencapai angka 800, sekarang jauh menurun,” sebut Yandri.

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), pada 20 Juni 2024, yang diakses jam 12.30 Waktu Arab Saudi, total jemaah wafat berjumlah 193 orang. Rinciannya, 19 jemaah wafat di Madinah, 138 jemaah wafat di Makkah, dan 3 jemaah wafat di Jeddah. Pada puncak haji, 6 jemaah wafat di Arafah dan 27 jemaah wafat di Mina. Sementara data di hari yang sama pada 2023, total ada 313 jemaah haji yang wafat, sekitar 63 di antaranya wafat di Arafah dan Mina.

- Advertisement -

“Saya pantau juga di pos-pos kesehatan, serapan obat yang dipakai sekitar 50%. Artinya banyak orang sehat. Artinya gagasan istithaah kesehatan dari Kemenag membuahkan hasil,” sebut Yandri Susanto.

“Saya mau apresiasi, haji tahun ini jauh lebih baik dibanding haji tahun lalu,” tegasnya lagi.

Soal menurunnya angka rawat jemaah pada periode puncak haji juga ditegaskan oleh Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kemenkes, Liliek Merhaendro Susilo. Menurutnya, jemaah haji yang sakit pada tahun ini juga cenderung menurun dibandingkan tahun lalu. Indikatornya adalah bed yang disediakan di Pusat Kesehatan Mina tidak semuanya terpakai. “Artinya jamaah sakit tidak banyak. Dari 20 bed yang disediakan, 5 bed nganggur itu,” kata Liliek saat ditemui di Pos Kesehatan di Jalur Jamarat pada 18 Juni 2024.

Pria yang akrab disapa Liliek ini juga menyebut bahwa ketersedian obat masih banyak. Dari 100 persen kapasitas yang dibawa, belum 50 persennya terpakai. Sehingga, stok obat sampai sekarang masih banyak.

Liliek melihat mayoritas jemaah haji Indonesia dalam kondisi sehat selama musim haji tahun ini. Salah satu faktor penyebabnya adalah kebijakan murur yang diterapkan pemerintah untuk pertama kali. Dampaknya, jemaah risiko tinggi, lanjut usia, dan disabilitas, terlayani dan tidak terlalu mengalami kelelahan. “Murur dampaknya luar biasa. Dengan Murur itu indikatornya kalau kita secara logika saja, di pos kesehatan Mina juga nggak begitu banyak yang sakit,” sebutnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER