MONITOR, Jakarta – Kabupaten Cirebon, Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Tiga sektor yang berpotensi yakni infrastruktur, ekonomi investasi, dan sumber daya manusia. Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Drs H Wahyu Mijaya SH MSi, mengapresiasi analisis positif dari Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS tersebut untuk bisa dipertimbangkan dan diimplementasikan.
Mengingat potensi unggulan sektor pembangunan ekonomi di Kabupaten Cirebon yang cukup banyak. Seperti pertanian, perikanan, kehutanan, sumber daya mineral, pariwisata dan ekonomi kreatif serta industri perdagangan. “Perlu diketahui, beberapa permasalahan di Kabupaten Cirebon, seperti kondisi jalan, sampah dan sebagainya. Saya mengapresiasi, karena adanya komitmen bersama dari berbagai pihak untuk mencari solusinya,” ujar Wahyu kepada media di acara Focus Group Discussion (FGD) “Penyiapan RPJMD Kab. Cirebon 2025 – 2030”, Cirebon, Rabu, 19 Juni 2024.
Pada prinsipnya, Pj Bupati menggandeng semua pihak untuk terus berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan demi mewujudkan Kabupaten Cirebon yang maju dan sejahtera. “Dari masukan-masukan itulah, kata Wahyu, kita bisa mengambil inti penyelesaian dari berbagai masalah yang ada di Kabupaten Cirebon,” tuturnya.
FGD untuk membahas berbagai strategi yang dibutuhkan dalam merencanakan pembangunan, meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi berkualitas demi kesejahteraan masyarakat. “FGD ini menunjukkan komitmen Pemkab Cirebon dalam melibatkan berbagai pihak, untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu juga menyoroti pentingnya penetapan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), yang hingga kini belum ditetapkan.
Dia menegaskan bahwa, penetapan RTRW menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Sebab, dengan regulasi itu, pihaknya bisa memberikan jaminan kepada para investor mengenai ruang-ruang investasi yang tersedia di Kabupaten Cirebon.
Bangun Cirebon Lebih Maju
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2001- 2004, Prof. Rokhmin Dahuri menekankan pentingnya mengoptimalkan pengelolaan sektor infrastruktur, ekonomi investasi, dan sumber daya manusia (SDM) dalam pembangunan Kabupaten Cirebon.
Menurutnya, tiga sektor tersebut harus mendapat perhatian khusus sebagai syarat untuk memajukan wilayah di pesisir Jawa Barat ini. “Infrastruktur dasar harus dikembangkan guna memberikan ruang gerak positif bagi kemajuan daerah,” ujarnya.
Hal ini, kata Prof. Rokhmin Dahuri. tentu harus mendapat perhatian serius agar menciptakan Kabupaten Cirebon yang makmur dan sejahtera.
Disisi lain pembangunan sumber daya manusia dan lapangan kerja juga harus menjadi perhatian angka pengangguran di Cirebon masih menempati peringkat ke 11, atau 7,6% di Provinsi Jawa Barat.
Prof. Rokhmin Dahurti juga menyatakan keinginannya untuk memberikan masukan, guna meningkatkan kualitas Kabupaten Cirebon, khususnya pada tiga sektor tersebut. “Saya mengajak kepada semua pihak untuk bekerja sama, dalam upaya membangun Cirebon menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera,” tukasnya.
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University tersebut membeberkan, ada 3 langkah strategis untuk menciptakan produktivitas dan daya saing. “Pertama, menjadi tuan rumah yang baik (be a good host) bagi pelanggan daerah (rakyat, wisatawan, investor, dan talented people).,” imbuh anggota DPR-RI Terpilih 2024 itu.
Kedua, memperlakukan pelanggan secara baik (treat your customers/guests properly), dan ketiga, membangun sebuah “rumah” yang nyaman bagi pelanggan (building a home sweet home).
Langkah strategis-1 merupakan upaya untuk menarik dan mengakuisisi pelanggan (customer acquisition). Langkah strategis-2 untuk memuaskan pelanggan (customer satisfaction). “Sedangkan langkah strategis-3 untuk mempertahankan pelanggan (customer retention),” paparnya mengutip Kotler dan Kertajaya (2004).
Prof Rokhmin Dahuri mengatakan, nilai investasi di Kab. Cirebon pada triwulan I 2024 mengalami penurunan dibandingkan dengan data 2023 pada periode yang sama. Nilai investasi: Rp939,8 miliar (triwulan I 2024), Sedangkan Rp1,015 triliun (triwulan I 2023). Nilai investasi terbesar datang dari sektor penanaman modal di bidang industri.
Sedangkan Target nilai investasi pada 2024 sebesar Rp3,23 triliun. Sementara, yang baru terealisasi sebesar 29,06%. “Hambatan proses investasi di Kab. Cirebon yaitu kemampuan infrastruktur daerah serta lambannya proses revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW), para investor tidak mendapatkan kepastian hukum,” kata Anggota Dewan Penasihat Ilmiah Internasional Pusat Pengembangan Pesisir dan Laut, Universitas Bremen, Jerman itu.