MONITOR, Jakarta – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) akan menggelar Kongres XXI di Kota Palembang, Sumatera Selatan pada 12-14 Agustus 2024 mendatang. Saat ini Badan Pekerja Kongres (BPK) PMII sedang menjaring para bakal calon ketua umum PB PMII masa khidmat 2024-2027.
Salah satu kandidat yang cukup dikenal luas oleh kader PMII yaitu Abdurrahman Hamas Nahdly atau biasa disapa Hamas. Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI) ini mengaku siap maju sebagai calon ketua umum PB PMII pada Kongres PMII 2024 di Palembang.
“Sebagai kader yang didik pantang menyerah dalam situasi dan kondisi apapun, saya siap maju sebagai caketum PB PMII pada perhelatan kongres tahun ini,” ujar Hamas usai menyerahkan formulir bakal calon ketua umum PB PMII 2024-2027 kepada BPK di sekretariat PB PMII Salemba Tengah, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024).
Adapun visi yang diusung Hamas untuk PMII di masa yang akan datang yaitu Menuju PMII Unggul, Berperan, dan Terdepan Membawa Perubahan Bagi Agama, Bangsa, dan Negara. Visi tersebut, lanjut Hamas, telah ia sederhanakan dalam tagline ‘Ambil Peran Bikin Perubahan’.
Menurut pria yang lahir di Jakarta 2 Desember 1994 tersebut, PMII telah tumbuh menjadi organisasi kader yang telah melahirkan banyak tokoh penting di negeri ini. Karena itu, penataan organisasi PMII, kata Hamas, harus terus diperkuat dengan berbagai strategi dan pendekatan yang relevan dengan kondisi anak-anak muda dan mahasiswa saat ini.
“Dari visi ini setidaknya saya melihat PMII ke depan perlu melakukan 4 hal dasar yakni kaderisasi, transformasi kelembagaan, transformasi sosial dan transformasi ekonomi,” ujar Wakil Sekjen Bidang Media dan Opini Publik PB PMII 2022-2024 ini.
Dalam konteks kaderisasi, lanjut Hamas, skala prioritas yang direncanakan, masing-masing yakni penyusunan modul kaderisasi yang komprehensif, pembuatan sistem pembelajaran virtual (Learning Management System), perluasan skema kaderisasi non formal, pelatihan kader profesional, dan memperbanyak kompetisi yeng berhubungan dengan isu keilmuan.
Sementara dalam bidang transformasi kelembagaan, meliputi penguatan Data Management System di dalam organisasi, penguatan lembaga profesi dan strategis, penyusunan ceta biru (blue print) rencana dan strategi PMII dalam dua puluh tahun ke depan, membentuk unit Blue Yellow University, dan Estafet kepemimpinan secara serentak.
“Ketiga, transformasi sosial, fokus pada penguatan gerakan advokasi dan pemberdayaan sosial di berbagai daerah dan dan penguatan atau peningkatan jejaring sosial,” ucapnya.
Kemudian, transformasi ekonomi, antara lain penguatan gerakan pemberdayaan ekonomi masyarakat, membangun PMII E-Commerce, dan membentuk model socio-entrepreneurship melalui badan usaha PMII.
“Dengan semangat ‘Ambil Peran, Bikin Perubahan’, kami memiliki tekad dengan kesiapan dalam berbagai aspek untuk menawarkan gagasan di momentum perhelatan Kongres XXI PMII yang akan berlangsung di Palembang,” pungkasnya.