Senin, 8 Juli, 2024

Jadi Pembicara di NTO University, Prof Rokhmin beberkan Potensi Sektor KP Indonesia-Taiwan

MONITOR, Jakarta – Pakar Kemaritiman yang juga Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – IPB University, Prof.Dr.Ir. Rokhmin Dahuri, MS mendorong Indonesia-Taiwan untuk memperkuat dan meningkatkan kerjasama win-win dalam pembangunan pesisir dan laut yang berkelanjutan untuk dunia yang lebih baik, sejahtera, damai, dan berkelanjutan.

“Utamanya di sektor kelautan dan perikanan. dalam hal ini perikanan tangkap,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri saat memberikan kuliah bertema “Pembangunan Berkelanjutan Ekonomi Biru Dalam Triple Krisis Ekologi, Meningkatnya Ketegangan Geopolitis, Dan Era Disrupsi Teknologi Untuk Dunia Yang Sejahtera, Damai, Dan Berkelanjutan” di National Taiwan Ocean University, Taiwan, Rabu, 5 Juni 2024.

Selanjutnya, Prof Rokhmin Dahuri mengatakan bahwa Indonesia dan Taiwan memiliki hubungan ekonomi yang strategis diantaranya: Pengusaha Taiwan mendirikan Taiwan Business Club di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Cirebon, Batam, Medan dan Bali. Bekerja sama dengan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Menteri Perekonomian Taiwan bersama organisasi nirlaba mendirikan “Taiwan Trade Center, Jakarta”

“Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ke-14 Taiwan pada tahun 2021, merupakan sumber impor terbesar ke-10 bagi Taiwan dan pasar ekspor terbesar ke-16. Perusahaan minyak negara Taiwan CNPC dan Perusahaan Negara Indonesia BUMN (Pertamina) telah menandatangani kontrak jangka panjang untuk pasokan gas alam,” terangnya.

- Advertisement -

Dari 8 negara tujuan utama pekerja migran Indonesia pada 2023 , jelasnya, Taiwan menjadi negara tujuan utama sebanyak 83.216 orang. Kemudian Malaysia: 72.260 orang, Hong Kong: 65.916 orang, Korea Selatan: 12.580 orang, Jepang: 9.673 orang, Singapura: 7.898 orang, Arab Saudi: 6.310 oran, dan Italia: 3.519 orang.

Sementara untuk terkait Kerjasama di sektor kelautan dan perikanan dilakukan perjanjian untuk Promosi dan Perlindungan Investasi yang ditandatangani pada tahun 1990. Lalu, Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda dan Pencegahan Penghindaran Fiskal yang ditandatangani pada tahun 1995.

Pada tahun 2004, Taiwan dan Indonesia menandatangani MoU on Marine and Fisheries Cooperation”.Pada tahun 2018, IPB University menandatangani kerjasama dengan National Sun Yat-sen University (NSYSU) di Taiwan. “Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk Deep Sea Research,” jelasnya.

Selain itu, pada tahun 2018, Biro Kelautan dan Pelabuhan Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MOTC) Taiwan menandatangani MOU bekerja sama dengan Universitas Bina Nusantara. Kerjasama ini bertujuan untuk mendorong pertukaran di bidang akademik, kegiatan pelayaran dan maritim, serta pengembangan sumber daya manusia yang professional.

Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ke-13 bagi Taiwan pada tahun 2022, merupakan sumber impor terbesar ke-11 bagi Taiwan dan pasar ekspor terbesar ke-18. Produk ekspor utama Taiwan ke Indonesia: sirkuit terpadu, produk rajutan dan kaitan, kain serat sintetis, suku cadang dan aksesoris mobil, mesin, baja canai dingin/panas, etilen, minyak bumi, produk minyak mentah, tuna mata besar, dan lain-lain; Impor utama dari Indonesia: batu bara, logam yang mengandung emas, gas alam cair, minyak mentah, produk setengah jadi dari baja tahan karat, tembaga, timah, kayu, amonia anhidrat, pulp, dan lain-lain.

Taiwan akan berinvestasi sebesar Rp 15 triliun ($1,07 miliar) di Indonesia melalui tiga perusahaan Taiwan dan satu perusahaan Indonesia. Investasi tersebut akan digunakan untuk pengembangan smelter nikel, perikanan, dan perdagangan karbon. “Perusahaan Taiwan juga tertarik berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), ibu kota baru Indonesia,” terangnya.

Kemudian, Investor asal Taiwan kembali berinvestasi pada industri perikanan di Bitung, Indonesia. Hal ini mengikuti keberhasilan investasi Taiwan di masa lalu yang terhenti karena perubahan kebijakan. Bahkan Walikota Bitung menyambut baik minat baru ini dan berharap untuk memperkuat rencana tersebut dengan kunjungan ke Kantor Perdagangan dan Ekonomi Taipei di Jakarta.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER