Sabtu, 23 November, 2024

Kemenag Dukung Literasi Keuangan OJK Melalui TOT Guru Madrasah

MONITOR, Jakarta – Kemenag mengikutsertakan lebih dari 100 Guru Madrasah Ibtidaiyah dalam Training of Trainer (ToT) literasi keuangan yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). ToT ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Kementerian Agama dan OJK dalam dalam pengembangan literasi keuangan.

Berlangsung di Jakarta, TOT ini mengangkat tema: “Guru Cerdas Keuangan, Wujudkan Masa Depan Sejahtera”.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada OJK atas penyelenggaraan ToT sebagai upaya meningkatkan pengetahuan guru madrasah terhadap literasi keuangan. Thobib mengatakan, literasi keuangan sangat penting disosialisasikan di lingkungan madrasah, khususnya para guru agar dapat mengelola keuangan dengan baik, terhindar dari utang, khususnya pinjaman online illegal, dan merencanakan masa depan yang lebih baik.

“Berdasarkan data yang ada, sekitar 47% guru terjerat Pinjol. Ini merupakan kondisi yang sangat menyedihkan karena kurangnya literasi keuangan sehingga mereka tidak mampu membedakan mana lembaga keuangan yang legal maupun tidak. Serta tidak mengetahui tentang seluk beluk Lembaga jasa keuangan dengan baik,” tegas Thobib di Jakarta, Senin (20/5/2024).

- Advertisement -

Thobib menambahkan bahwa literasi keuangan merupakan hal penting bagi setiap individu untuk pengambilan keputusan. Sehingga, kelak lahir guru-guru yang memiliki pemahaman tentang keuangan serta menjadi duta-duta literasi keuangan dimasa yang akan datang.

“Ada sekitar 800.000 guru madrasah, baik swasta maupun negeri, yang siap diberikan pelatihan oleh OJK dan membantu peningkatan literasi keuangan di madrasah,” tuturnya.

Thobib berharap melalui ToT ini, guru madrasah dapat mendapatkan pelatihan komprehensif tentang literasi keuangan yang meliputi pengelolaan keuangan pribadi, investasi maupun perencanaan keuangan dan pengelolaan Fintech. Apalagi di Era digital seperti saat ini, guru perlu memahami lebih jauh tentang jenis-jenis layanan jasa finansial, prototipe fintech serta kelemahannya.

“Kami akan siap menjadikan literasi keungan yang digalakkan oleh OJK menjadi bagian integral bagi kurikulum madrasah yang di insersi dalam pelajaran matematika, ekonomi, fikih dan prinsip-prinsip keuangan Islam, seperti wakaf dan sedekah,” ungkapnya.

Menurutnya, literasi keuangan akan sangat cocok bila dilakukan melalui pendekatan agama, bagaimana agama mengajarkan prinsip-prinsip penghematan, kehati-hatian dan kebermanfaatan sehingga harta benda dikelola bukan berdasarkan keinginan tetapi kebutuhan.

Thobib berharap, setelah mengikuti ToT ini, guru dapat menjadi agen perubahan untuk diseminasi literasi keuangan seperti seminar workshop maupun pemanfaatan media sosial. Peningkatan literasi keuangan di masyarakat dapat menjadi bagian dari gerakan cerdas mengelolah keuangan untuk masa depan Indonesia Emas tahun 2045.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER