MONITOR, Ciamis – Kementerian Pertanian melalui Ditjen Tanaman Pangan melakukan Gerakan Percepatan Tanam Pengendalian Hama Terpadu (PHT) di Desa Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis Jawa Barat.
Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama Kodim 0613/Ciamis yang dipimpin oleh Letkol Inf. Afiid Cahyono dan hadir pula Kepala Desa, petugas UPT, penyuluh pertanian, dan para petani.
Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan Gerakan Percepatan Tanam dan kegiatan PHT tersebut merupakan arahan dari Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman yang dikhususkan untuk membasi hama wereng atau serangga di lahan pertanian milik petani.
Suwandi menyarankan kepada para petani agar mampu melakukan pengendalian hama sejak saat hendak melakukan penanaman.
“Saran saya adalah mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi semacam wereng dan lainnya, itu dimulai dari menjaga olah tanah itu yang sempurna, yang baik, kemudian dari persemaian,” kata Suwandi.
Suwandi menyebut bahwa pengolahan tanah dan persemaian merupakan dua hal inti dalam menjaga tanaman. Sehingga, hama bisa diminimalisir saat di masa pertumbuhan.
“Kuncinya dua itu, jangan sampai sudah pase generatif ini kok panen terserang. Jadi dari pengolahan lahan yang bagus seperti sanitasi bersih, kemudian dari persemaian, gunakan varietas dulu yang unggul dan tahan UBT. Kemudian waktu persemaian perhatikan jangan sampai ada tanda-tanda telur, hama atau yang lain supaya bersih,” papar dia.
Selain itu, ia menyampaikan kepada petani agar menggunakan pembasmi hama yang ramah lingkungan.
Sehingga, sambung Suwandi, tidak mengganggu unsur hara tanah dan tanaman yang sedang di tanam.
“Kalau terpaksa pakai kimia? Ya boleh tapi itu untuk pilihan terakhir ketika tidak ada pilihan lainnya. Pola-pola Pengendalian Hama Terpadu juga perlu diperhatikan,” jelas dia.
Lebih lanjut Suwandi menjelaskan, dikawasan Kecamatan Banjarsari terdapat 3000 hektare area peswahan. Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada kepala dinas pertanian ciamis untuk melakukan percepatan tanam jadi dari panen maksimal 14 hari langsung tanam lagi dengan semai diluar begitu di panen langsung di olah tanah dengan beauty composer supaya cepat pengomposan.
“Nah ini contohnya petani sudah tanam impari 42 dan persemaian diamati supaya tidak ada hama-hama penyakit, telur-telurnya. Jadi mulai dari olah lahan persemaian udah dijaga, di sanitasi kebersihannya. Ini sesuai arahan pak menteri untuk mengejar tanam,” Imbuhnya.
“Di Ciamis ini luas baku sawahnya sekitar 32.000 hektare, diantaranya akan ditanam di bulan Mei ini sekitar 11.000 hektare. Mudah-mudahan tercapai karena polanya percepatan tanam pasti untuk mempercepat tanah ini sampai 300 ada kendala-kendala air, masalah alat-alat mesinnya dan yang lain tadi petani sudah usul supaya ditindaklanjuti termasuk suwadayanya maupun dari kreditur,” tutup Suwandi.
Sementara, Dandim 0613/CiamisLetkol Inf. Afiid Cahyono, menyampaikan bahwa pihaknya gencar melakukan pendampingan kepada para petani yang memiliki permasalahan di sektor pertanian.
“Untuk kegiatan ketahanan pangan utamanya percepatan areal tanam saat ini kita sedang mendampingi seluruh kelompok tani dalam rangka mencari solusi bagaimana setiap tahunnya kita bisa melaksanakan 4 kali atau minimal 3 kali tanam dan panen sehingga indeks panen meningkat, swasembada pangan tercapai,” tutup dia.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis Slamet Budi Wibowo mengaku sangat senang atas hadirnya Dirjen Tanaman Pangan di Kabupaten Ciamis.
“Alhamdulillah hari ini kita kedatangan pak dirjen lengkap dengan pak direktur
juga ada pak dandim untuk memompa semangat teman-teman petani di desa kawasan ini percepatan tanam, InsyaAllah dengan dorongan semangat dari pak dirjen kita semakin semangat dengan kendala tadi dilaksanakan mudah-mudahan kita ada dorongan juga kekurangan traktor terutama untuk olah lahan mudah-mudahan ke depan bisa difasilitasi oleh Kementerian pertanian,” Katanya.