MONITOR, Cilacap – Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus aktif bergerak melakukan upaya-upaya pengendalian OPT untuk mengamankan produksi pangan nasional. Aksi cepat itu merupakan buntuk respon terhadap laporan meningkatnya serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) di beberapa wilayah.
Salah satu lokasi gerakan pengendalian hama wereng yang dilakukan Ditjen Tanaman Pangan melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan akhir pekan ini yaitu di Karesidenan Banyumas, tepatnya di Kabupaten Cilacap dan Banyumas.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi kembali mengingatkan kepada seluruh jajarannya di pusat dan daerah serta stake holder terkait untuk mendukung setiap upaya pengamanan produksi tanaman pangan dari serangan OPT.
“Kita harus fokus pada kegiatan-kegiatan yang mendukung penyelamatan pertanaman agar petani dapat panen dengan produksi maksimal,” tegas Suwandi.
Pernyataan Suwandi ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang menyatakan bahwa pemerintah telah komitmen untuk berpihak kepada petani termasuk mendampingi petani saat mengalami masalah serangan OPT.
Dihubungi terpisah, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Rachmat mengatakan bahwa pengendalian OPT harus dimulai sedari awal, yaitu sejak pra-tanam. “Budidaya tanaman sehat merupakan salah satu kunci keberhasilan pengendalian OPT. Pemilihan varietas tahan OPT, seleksi benih, penggunaan bahan pengendali ramah lingkungan, dan pengamatan rutin,” terang Rachmat.
Rachmat juga menambahkan bahwa pengendalian OPT akan semakin berhasil jika ada kolaborasi yang baik dari berbagai pihak terkait agar fungsi pelayanan dan aksi nyata dapat bernas seperti bulir padi, berisi, tidak hampa.
Saat menghadiri gerakan pengendalian wereng di Desa Karangjati, Kec. Sampang, Kab. Cilacap (20/4), Kepala Dinas Pertanian Kab. Cilacap, Susilan mengapresiasi respon cepat Kementan yang langsung turun membantu pengendalian WBC. “Memang saat ini hama wereng sedang meningkat populasinya dan hampir merata di beberapa kecamatan di Cilacap. Mudah-mudahan gerakan pengendalian seperti ini dapat dilakukan juga di kecamatan lain,” ungkap Susilan.
Turut hadir dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Ketua Kelompok Substansi Pengendalian OPT Serealia, Gandi Purnama yang menyatakan bahwa pemerintah siap membantu petani dalam mengendalikan OPT, termasuk wereng. “Bantuan sarana pengendalian OPT kita siapkan, bersama dengan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura di Provinsi Jawa Tengah kita lakukan kegiatan gerakan pengendalian seperti ini dengan melibatkan petani yang tergabung dalam kelompok tani,” tutur Gandi.
Saat memberikan bimbingan teknis, Koordinator Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Wilayah Banyumas, Fatchur Rochman menerangkan bahwa petani harus mengetahui bagaimana menggunakan pestisida, terutama yang kimia secara bijaksana. “Aplikasikan pestisida sesuai anjuran di labelnya, apa komoditas dan OPT sasarannya. Setelah pengendalian hari ini, amati populasi wereng setiap minggunya untuk menentukan langkah selanjutnya,” jelas Fatchur.
Kepala Desa Karangjati, Suratno menyampaikan terima kasihnya atas perhatian dan bantuan dari pemerintah terhadap kondisi pertanaman padi yang sedang diserang wereng. “Semoga langkah ini menjadi penyemangat kami untuk turut mendukung kegiatan pengamanan pertanaman dari hama penyakit,” pungkas Suratno
Selain di Kabupaten Cilacap, upaya pengendalian wereng juga dilakukan di Kab. Banyumas, tepatnya di Kec. Kedungbanteng. Gerakan pengendalian ini terus intensif dilakukan oleh petani bersama petugas POPT dan Penyuluh meski saat libur panjang lebaran kemarin.