BUMN

Upaya Mitigasi Perubahan Iklim, Pertamina Rehabilitasi Mangrove di Nusa Tenggara Timur

MONITOR, Kupang – Pertamina laksanakan Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Hutan Pertamina melalui rehabilitasi mangrove di Nusa Tenggara Timur untuk pulihkan lingkungan. Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan aksi penanaman mangrove serentak dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawan ke – 41 di pesisir Pantai Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah.

Program TJSL Hutan Pertamina secara massif telah dijalankan di seluruh wilayah Indonesia. Program ini sejalan upaya mitigasi perubahan iklim serta rehabilitasi hutan. Saat ini sudah ada lebih dari 6 juta pohon yang sudah tertanam di seluruh Indonesia dan terus akan bertambah di tahun-tahun mendatang.

Kegiatan Rehabilitasi Mangrove di Nusa Tenggara Timur yang digelar pada Jumat (07/03) dikoordinir oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang merupakan upaya dan aksi nyata untuk memulihkan lingkungan serta memitigasi perubahan iklim.

Prosesi penanaman mangrove dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenkomarves Nani Hendiarti, PJ. Gubernur NTT Ayodhia Gehak Lakunamang Kalake, Waaster KASAD Bidang Tahwil Komsos Dan Bhakti TNI Brigadir Jenderal TNI Taufiq Shobri, Staf Ahli Menteri LHK Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Tasdiyanto, Kepala Balai Besar KSDA NTT Arief Mahmud, Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Brahmantya S. Poerwadi dan perwakilan dari beberapa perusahaan PT PLN (Persero), PT Pelindo (Persero) dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI).

Pada kegiatan ini Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenkomarves Nani Hendiarti, menyampaikan pentingnya kegiatan yang dilaksanakan oleh Pertamina dalam mendorong perbaikan pesisir pantai untuk mencapai target nasional.

“Untuk mempercepat program rehabilitasi mangrove di Indonesia, dibutuhkan dukungan pentahelix, Kemenko Marves telah menggalang dukungan untuk tanam mangrove dari program TJSL sejak tahun 2021 dan akan terus berlangsung kedepannya, pada Kick off yang kita laksanakan hari ini diharapkan dapat menjadi salah satu bagian dari pencapaian target nasional 600.000 ha mangrove, dan kami harapkan terjadi peningkatan mata pencaharian masyarakat dari mangrove”, jelas Nani.

Corporate Secretary Pertamina Brahmantya S. Poerwadi menyampaikan komitmen Pertamina untuk terus merehabilitasi lingkungan tidak hanya melalui penanaman mangrove tapi juga untuk aspek lainnya. Di hari tersebut selain penanaman mangrove Pertamina juga memberikan bantuan program pemberdayaan dan konservasi terumbu karang serta bantuan sarana prasarana konservasi satwa liar Kakatua Jambul Kuning.

“Tahun ini, Pertamina akan melaksanakan rehabilitasi mangrove di sekitar wilayah operasi Pertamina dan beberapa lokasi bekerjasama dengan Kemenkomarves serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diantaranya di wilayah NTT, Kalimantan Utara, dan Aceh Singkil. Selain itu Pertamina juga membantu perbaikan lingkungan untuk konservasi terumbu karang dan hewan endemik”, ujar Brahmantya.

Program ini dijalankan sebagai bentuk implementasi komitmen Environmental, Social & Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin 13 penanganan perubahan iklim, poin 14 menjaga ekosistem laut, serta poin 15 menjaga ekosistem daratan.

Turut hadir dalam kegiatan ini Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, SH, MDC yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh instansi yang telah memberikan perhatian khusus untuk Nusa Tenggara Timur.

“Saya memberikan apresiasi khusus kepada Kemenko Marves dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pertamina, perusahaan BUMN dan swasta, yang telah memberikan perhatian besar pada upaya rehab mangrove khususnya di NTT, karena kita ketahui hutan mangrove memiliki fungsi penting dari aspek ekologi , ekonomi maupun mendukung kehidupan sosial budaya masyarakat. Ekosistem ini habitat penjaga bagi kehidupan baik di daratan perairan laut dan menjaga kualitas atmosfer dari polusi karbon”, pungkasnya.

Harapannya dari kegiatan Rehabilitasi Mangrove di Nusa Tenggara Timur ini dapat mengajak masyarakat luas untuk lebih aktif mencintai lingkungan dan melakukan aksi peduli lingkungan sehingga pada akhirnya dapat membantu peningkatan kualitas lingkungan hidup dan juga kualitas hidup masyarakat.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Recent Posts

Kemenperin Bersama Industri TPT Menghadapi Tantangan Global

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya membangkitkan kembali kinerja industri tekstil dan produk tekstil…

1 jam yang lalu

Kemenag Perpanjang Pelunasan Biaya Haji Reguler Hingga 25 April 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memperpanjang Tahap II pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler…

4 jam yang lalu

Panglima TNI: Revisi UU TNI Berdasarkan Prinsip Demokrasi dan Supremasi Sipil

MONITOR, Jakarta - Dinamika lingkungan strategis menuntut TNI untuk selalu beradaptasi dan semakin profesional dalam…

6 jam yang lalu

Pengamat: Layak Diapresiasi Publik, Panen Raya Padi 2025 Sangat Tinggi

MONITOR, Jakarta - Pengamat kebijakan publik dari Spora Communication, Dr. Rizky Fajar Meirawan, menilai capaian…

7 jam yang lalu

Ramai Kasus Pelecehan Dokter, Legislator Minta Korban Jangan Malu Lapor dan Polisi Harus Cepat Respons

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez menyoroti maraknya peristiwa kekerasan seksual…

8 jam yang lalu

Kesejahteraan Meningkat, Mentan Amran: Petani Bahagia, Harga Kelapa Naik

MONITOR, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa saat ini para petani…

8 jam yang lalu