PERTANIAN

Hashim Djojohadikusumo: Kinerja Mentan Amran Harus Dilanjutkan

MONITOR, Makassar – Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD), Hashim S. Djojohadikusumo mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam waktu hampir 4 bulan setelah dilantik kembali. Ia meyakini bahwa Mentan Amran dapat meraih kembali kestabilan dan swasembada pangan yang pernah diraih pada tahun 2017, 2019, dan 2020.

“Stabilitas (pertanian) berdampak pada politik. Saya kira sangat betul. Saya kira sudah bisa dipastikan bahwa yang akan meneruskan kebijakan pemerintah di bidang pertanian di bidang masa pemerintah yang masa akan datang, bisa hampir dipastikan, Pak Amran,” ucap Hasyim dalam acara “Dialog Kebangsaan” yang dilangsungkan di Universitas Hassanudin Makassar, Sulawesi Selatan, pada hari Selasa 20 Februari 2024.

Dalam acara tersebut, Hashim sebagai salah satu narasumber guna membahas Politik, Dunia Usaha, dan Filantropi. Sementara itu Mentan Amran membahas Ketahanan Pangan dan Kemandirian Bangsa.

Hashim juga menyampaikan apresiasinya atas kinerja Mentan Amran pada dua periode, yakni pada tahun 2014-2019 hingga menjabat kembali di tahun 2023 sampai akhir masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Ia merasa bahwa kinerja Mentan Amran sudah sangat baik dan perlu dilanjutkan.

“Beliau (Prabowo) sangat terkesan dan bangga akan pekerjaan Pak Amran. Insyaallah, yang menentukan nanti Yang Maha Kuasa, tapi yang mengusulkan nanti Presiden yang mendatang,” tegasnya.

Dalam “Dialog Kebangsaan”, Hashim dan Mentan Amran membahas tentang bagaimana cara menjadikan Indonesia sebagai negara adikuasa. Keduanya yakin bahwa Indonesia yang kaya akan hasil alam khususnya pertanian untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat lumbung dunia dalam kurung waktu 10 tahun.

Mentan Amram mengungkapkan empat rencana besar yang akan dilakukan Kementarian Pertanian untuk akselerasi produksi pangan di Indonesia. Dalam hal ini, ia meminta bantuan dari berbagai pihak yang terkait untuk dapat mendukung program tersebut.

“Gerakan kami yang pertama, pompanisasi untuk Pulau Jawa dan ekstensifikasi lahan rawa di luar Indonesia. Kemudian yang ketiga adalah pupuk yang bermasalah hanya 5 persen, akan kita angkat menjadi 100 persen dan terakhir kita hilirisasi, kita harus perbaiki tata niaga. Insyallah kita akan kembali swasembada dan ekspor ke depan,” ungkapnya.

Recent Posts

Jemaah Diimbau Batasi Aktivitas Fisik dan Umrah Sunah Jelang Puncak Haji 2025

MONITOR, Jakarta - Menjelang puncak ibadah haji 1446 H/2025 M yang diperkirakan berlangsung pada awal…

3 jam yang lalu

Puan Minta Pemerintah Hati-Hati soal Tulis Ulang Sejarah, Jangan Ada Pengaburan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani menanggapi rencana Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan yang berencana…

4 jam yang lalu

Demo Ojol di Harkitnas, DPR Bicara Pentingnya Kebangkitan Bagi Pekerja Platform Digital

MONITOR, Jakarta - Bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), pengemudi ojek online (ojol) menggelar…

6 jam yang lalu

Puan Pimpin Rapat Paripurna DPR Soal Penyampaian Kebijakan Fiskal RAPBN 2026

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin Rapat Paripurna DPR RI yang ke-18…

6 jam yang lalu

Kemensos Pastikan SLBN A Padjadjaran akan Tetap di Sentra Wyata Guna

MONITOR, Bandung - Kementerian Sosial menegaskan komitmennya dalam mendukung pendidikan inklusif di SLBN A Padjadjaran,…

6 jam yang lalu

Penanganan Infrastruktur Sekolah Rakyat Tahap I Dimulai, Menteri Dody: 65 Sekolah Selesai Juli 2025

MONITOR, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan penanganan infrastruktur untuk Sekolah Rakyat…

6 jam yang lalu