MONITOR, Jakarta – Salah satu bagian yang berjasa dalam penyelenggaraan gegap gempitanya Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia adalah KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara). Peran penting KPPS dalam penyelenggaraan Pemilu memang perlu diapresiasi.
Tak salah jika lantas warganet menyebutnya sebagai ‘abdi negara’. Menjadi bagian dari ‘abdi negara’ dirasakan salah satunya oleh July (27 Tahun). Pengalaman pertama kali seumur hidupnya itu meninggalkan kesan yang menyenangkan dan tak terlupakan.
“Experience-nya udah di fase ‘waw‘ banget udah ikut jadi penyelenggara Pemilu. Ya capek memang, tapi seru aja,” ungkap July di Mojokerto saat di hubungi Rabu (14/2/2024).
Meski melelahkan, July mengaku bangga bisa menjadi bagian dari penyelenggaraan demokrasi Indonesia. Ia pun bercerita tentang bagaimana ia harus menghadapi pemilih dengan berbagai tipe. Ada yang suka protes, ada pula yang fanatik.
“Mental juga harus strong ya menjadi KPPS itu, menghadapi orang-orang bermasalah dengan database kepemiluan, orang yang ‘ngengkelan‘, suka bertindak semaunya, sampai ketemu orang yang fanatik banget sama salah satu paslon,” lanjutnya.
Ia melihat gegap gempita dan antusias masyarakat pun sangat terlihat di Pemilu kali ini. Sehingga pesta demokrasi benar-benar berjalan dengan riang gembira.
“Orang sekarang lebih nggak malu buat masuk ke perbincangan Pemilu, politik, seru-seruan bersama untuk mengawal demokrasi Indonesia, terutama di media sosial,” cerita perempuan berhijab tersebut.