PEMERINTAHAN

Kementan Gandeng FAO dan Pirbright Institute UK Tingkatkan Kompetensi SDM Diagnosis Virus PMK

MONITOR, Surabaya – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma menggelar Workshop Diagnosis Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan melibatkan narasumber dari Pirbright Institute United Kingdom selama empat hari (5-8/2) bertempat di Pusvetma, Surabaya, Jawa Timur.

Workshop diselenggarakan atas kerjasama dengan FAO ECTAD Indonesia dan World Reference Laboratory for Foot and Mouth Disease (WRLFMD) The Pirbright Institute dalam rangka peningkatan kemampuan teknis laboratorium, harmonisasi pengujian diagnostik dan mendukung peran BBVF Pusvetma sebagai Laboratorium Rujukan Nasional PMK.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengapresiasi pelaksanaan workshop tersebut dan mengharapkan para staf teknis laboratorium kesehatan hewan dapat melakukan pengujian diagnostik Virus PMK (FMDV), baik serologis maupun molekuler, serta dapat membentuk tim ahli laboratorium Indonesia sebagai Training of Trainer (ToT) diagnostik FMDV Pengujian laboratorium.

“Semoga dengan kecakapan tenaga kesehatan hewan dalam mendiagnosa virus PMK dengan hasil yang tepat dan akurat dapat membantu pemerintah untuk mendapatkan langkah strategis yang dapat diambil untuk mempercepat pemberantasan PMK di wilayah tertular, sehingga menambah daftar wilayah bebas menuju Indonesia bebas PMK,” harap Wamentan Harvick.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, Edy Budi Susila menyampaikan pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM untuk melaksanakan uji terkait PMK baik itu uji PCR, uji ELISA maupun uji Sequensing.

“Sehingga harapan Indonesia kembali bebas PMK sesuai roadmap pembebasan PMK di Indonesia yaitu tahun 2035 dapat terwujud,” kata Edy dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (8/2/2024).

Edy mengungkapkan Pusvetma Kementan sebagai laboratorium referensi PMK, pada tahun 2023 telah melaksanakan pengujian sebanyak 10.854 sampel, baik sampel dari hewan (serum/plasma/swab) atau produk olahan asal hewan (sosis, susu, nuget, es krim, dll), dan telah melaksanakan surveilan pada wilayah bebas dan profiling pada wilayah tertular yang dilaksanakan vaksinasi.

Dalam rangka pengujian diagnostik PMK, tambahnya, Pusvetma memiliki fasilitas uji BSL2 yang telah digunakan untuk menguji virus PMK sejak program pembebasan PMK tahun 80-an dan kemudian menjadi negara bebas PMK selama hampir 30 tahun dan sampai kini Indonesia tertular kembali.

“Pengujian PMK di Pusvetma telah terakreditasi 17025:2017, dan telah diterapkan SOP yang masuk ke dalam lingkungan laboratorium uji,” pungkasnya.

Recent Posts

Dominan, 148 Siswa Madarasah Lolos Tahap III Samsung Innovation Campus

MONITOR, Jakarta - Siswa Madrasah Aliyah (MA) tampil dominan dalam proses penjaringan Samsung Innovation Campus…

19 menit yang lalu

PPI Dunia Dukung Upaya Gus Addin Gerakkan Diaspora Ansor Berinovasi untuk Indonesia

MONITOR, Jakarta - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia antusias mendukung penuh upaya Ketua Umum GP…

38 menit yang lalu

Kementerian PUPR Renovasi Museum Kavaleri di Bandung, Wahana Wisata Edukasi Sejarah Kemiliteran

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pekerjaan renovasi Museum…

5 jam yang lalu

Dua Santri Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda Juara MTQ Jateng XXX

MONITOR, Jakarta - Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tahun 2024 berlangsung di…

10 jam yang lalu

Menag Minta Layanan Jemaah Haji Disiapkan Secara Detail

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas menekankan agar pelayanan jemaah haji…

14 jam yang lalu

Tak Perlu Khawatir, Jemaah Haji Bisa Masuk Raudhah dengan Tasreh

MONITOR, Jakarta - Masuk ke Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah Saw menjadi harapan setiap…

14 jam yang lalu