MONITOR, Blora – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelontorkan bantuan sarana produksi untuk Kabupaten Blora, Jawa Tengah sebanyak 40 ribu hektare. Bantuan tersebut meliputi pupuk, benih unggul dan alat mesin pertanian (Alsintan).
Diketahui, Bantuan untuk mendukung produksi LMDH Blora meliputi benih hortikultura sebanyak 80.000 batang, benih durian 10.000 batang, benih mangga 1.344 batang, benih kelengkeng 65.143, benih alpukat 3.513 batang, bibit kelapa 1000 batang dan bantuan kambing 150 ekor.
Sementara bantuan untuk Kabupaten Blora terdiri dari benih hortikultura sebanyak 20.000 batang, benih mangga 18.000 batang, benih alpukat 2000 batang, benih jagung hibrida untuk 15.000 hektare, benih padi untuk 10 ribu hektare dan pupuk NPK untuk rawat ratoon tebu 100 hektare.
“Saat ini kita sudah siapkan pupuk, benih unggul sampai dengan alsintan. Ingat, Indonesia adalah negara besar yang juga memiliki potensi besar,” ujar Mentan Amran saat menghadiri gerakan peningkatan produksi pangan melalui optimalisasi peran Lembaga Masyarakat Desa Hutan atau LMDH se Jawa Tengah di Kabupaten Blora, Kamis, 18 Januari 2024.
Mentan mengatakan, Indonesia merupakan negara besar yang juga memiliki potensi besar dalam mewujudkan swasembada untuk yang kesekian kalinya. Sehingga, ke depan, Indonesia tidak lagi bergantung pada kebijakan impor yang menyeret petani pada kemiskinan.
“Kita harus mampu mewujudkan swasembada karena kita telah dibantu tambahan anggaran oleh presiden Jokowi,” katanya.
Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman menyampaikan terimakasih atas berbagai bantuan dan perhatian kementan terhadap jalannya pembangunan pertanian di Kabupaten Blora. Untuk diketahui, Blora sendiri merupakan wilayah hutan dan pangan yang memiliki mayoritas masyarakat petani terbesar di Jawa Tengah.
“Alhamdulillah atas bantuan bapak presiden melalui bapak menteri selama beberapa tahun ini para petani mendapat akses jalan yang sudah dibangun dalam beberapa tahun terakhir. Perlu kami laporkan bahwa separuh wilayah Blora adalah hutan yang jumlahnya mencapai 49,5 persen,” katanya.
Arief menambahkan, saat ini Kabupaten Blora menjadi lumbung padi terbesar ke 5 dan lumbung jagung terbesar ke 2 di Jawa Tengah. Sementara untuk subsektor peternakan, Kabupaten Blora merupakan penghasil ternak terbesar pertama di Jawa Tengah.
“Dan peserta yang hadir pada saat ini mencapai 35 ribu peserta terdiri dari kelompok tani, babinsa dan elemen lainnya yang juga telah memberi kontribusi besar terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Blora,” jelasnya.