MONITOR, Jakarta – Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hilmy Muhammad memberikan apresiasi dan mendukung langkah Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto yang memberikan penghargaan kerukunan kepada sejumlah pihak beberapa waktu lalu, salah satunya kepada PWNU Lampung.
Hal itu diungkapkan oleh Hilmy saat menanggapi pemberian penghargaan yang dilakukan oleh Wakapolri kepada sejumlah pihak karena dinilai mampu secara konsisten menebarkan kerukunan dalam keberagaman di acara Silaturahmi Kebangsaan di GSG Universitas Lampung, Kamis 21 Desember 2023 malam.
“Menurut saya tidak ada masalah ya. Apresiasi memang sepatutnya diberikan kepada organisasi semacam NU ini, karena perannya merukunkan ummat, membuat masyarakat tidak bergejolak dan lain-lain adalah luar biasa,” kata Hilmy kepada media di Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Pria yang akrab disapa Gus Hilmy itu berharap, penghargaan dari Wakapolri tersebut juga disertai dengan apresiasi dalam bentuk lain seperti bantuan perbaikan sarana peribadatan kepada ormas-ormas yang telah berperan dalam menjaga kerukunan di masyarakat, terutama NU.
“Akan sangat bermanfaat bila penghargaan itu berbentuk bantuan perbaikan sarana peribadatan atau apa, yang pasti itu akan lebih bermanfaat,” ujarnya.
Seperti diketahui, Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak karena dinilai mampu secara konsisten menebarkan kerukunan dalam keberagaman di acara Silaturahmi Kebangsaan di GSG Universitas Lampung, Kamis 21 Desember 2023 malam.
Agus menyebut, kerukunan antar masyarakat di Lampung adalah perwujudan ‘Indonesia’ yang sesungguhnya. “Kebhinekaan yang ada, heterogenitas yang ada di Lampung merupakan miniatur Indonesia,” ungkapnya.
Agus menyampaikan, kerukunan dan keberagaman ini harus dijaga dan tidak boleh terputus begitu saja. “Tentunya ini harus dijaga, harus lebih toleran satu sama lain, harus lebih menghargai satu sama lain,” ujarnya.
Agus mengatakan, perbedaan budaya, agama dan suku yang ada tidak menjadi penghalang rasa persatuan dan kesatuan. “Tidak perlu dicari perbedaannya, itulah indahnya,” katanya.