Jumat, 22 November, 2024

KPU harus mempertahankan kepercayaan publik

MONITOR, Jakarta – Menanggapi temuan Migrant Care yang dilanjutkan dengan pernyataan Ketua KPU Hasyim Asy’ari yang membenarkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Taiwan telah lebih dulu menggelar Pemilu 2024, Lia Sundah Suntoso, pengacara Indonesia di New York, AS mengatakan bahwa kelalaian KPU tersebut berpotensi merugikan seluruh rakyat Indonesia.

Lia, yang pernah mengamati langsung proses Pilpres AS ini mengatakan bahwa dalam proses pemilihan umum, integritas dan kepercayaan publik terhadap KPU sangat penting.

Kelalaian KPU yang mengakibatkan kontroversi ini pun dibandingkan dengan peristiwa yang terjadi pada Pilpres yang lalu di negeri Paman Sam.

Diketahui, para pendukung Donald Trump menyerang gedung MPR AS Capitol Hill pada 6 Januari 2021. Sebelum penyerangan tersebut, diketahui Trump menelepon Menteri Dalam Negeri negara bagian Georgia Brad Raffensperger yang satu partai dengannya untuk memutarbalikkan hasil Pilpres di negara bagian tersebut, yang ditolak mentah-mentah.

- Advertisement -

“Apa yang kita pelajari dari peristiwa ini?” ujar Lia.

“Meskipun mereka satu partai (Trump dan Raffensperger), ada sumpah jabatan yang sakral di mana pada akhirnya semua mengikuti prinsip yang dilayani adalah kepentingan rakyat. Proses Pilpres kali ini sepertinya telah mendapatkan banyak ujian baik dari berbagai peristiwa yang terjadi di lapangan, mulai dari kontroversi putusan MK, dan seterusnya, dan sekarang ini.”

Lia mengatakan bahwa ia prihatin. Ia berharap tidak akan terjadi lagi peristiwa yang mendegradasi integritas KPU dan hal-hal yang mengganggu proses Pemilu itu sendiri.

“Yang kita harapkan, Pemilu tahun depan menghasilkan pemimpin baru, melalui proses yang dipercaya oleh rakyat sebagai proses yang berintegritas, jujur dan adil, karena kita semua menginginkan pemerintahan yang memiliki legitimasi. Kepercayaan publik adalah kunci. Semua Paslon dirugikan,” tutupnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER