MONITOR, Denpasar – PT Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation (IHC) atau Holding Rumah Sakit (RS) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus lakukan pemantauan pembangunan Bali International Hospital (BIH) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, Sanur Bali, yang akan bersiap launching Q3 2024.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya akan mendukung kesiapan opening BIH, termasuk potensial market, SDM tenaga medis dan para Diaspora yang saat ini masih bertugas diluar negeri, serta bisnis model.
“Target segmen dari Bali International Hospital adalah masyarakat Indonesia yang berobat keluar negeri, sehingga IHC dapat menentukan dan identifikasi potensial market dari lokal Indonesia,” jelasnya dalam kunjungan ke BIH pada 28 November 2023.
Kedua, lanjut Menkes Budi mengatakan fokus kedua adalah kesiapan SDM tenaga medis dokter-dokter Diaspora dimana para tenaga medis yang bertugas diluar negeri bisa kita tarik kembali ke Indonesia.
Fokus ketiga adalah bisnis model rumah sakitnya. “Kemenkes ingin Rumah Sakit-Rumah Sakit seperti Bali International Hospital ini bisa lebih banyak lagi, sehingga orang Indonesia tidak kemana-mana hingga ke luar negeri, untuk berobat di Indonesia saja,” jelasnya lebih lanjut.
Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC, drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS menambahkan value proposition dari Bali International Hospital yaitu quality of clinical care, timeliness of care untuk dapat memberikan layanan dengan minimal waktu tunggu, convenience of care dimana memberikan kemudahan bagi pasien terkait aksesibilitas serta Bali sebagai salah satu tempat wisata yang terkenal baik di Indonesia maupun secara internasional.
“BIH direncanakan di April 2024 selesai konstruksi, dilanjutkan proses commissioning serta simulasi layanan untuk keamanan dan kenyamanan pasien. Estimasi grand openingnya di Agustus – Q3 2024,” terang Dirut IHC.
Dirut IHC, drg. Mira, melanjutkan mengenai alat-alat kesehatan di BIH untuk mendukung keunggulan dengan teknologi canggih diantaranya Cardiology, Oncology, Neorology, Gastro, Orthopedic atau disingkat dengan CONGO telah disiapkan, diantaranya MRI, CT Scan, Cath Lab, PET CT, SPEC CT juga Fasilitas Endoskopi yang akan membantu skrining untuk kanker kolorektal.
“Kami juga akan persiapkan Full option True Beam LINAC yang pertama paling lengkap di Indonesia, Brakiterapi, Mamografi, Digital X-Ray dan Fluoroskopi, Desember 2023 ini akan datang, Januari 2024 commissioning sehingga bisa ready di bulan April 2024,” ungkapnya.
Mengenai SDM, Ia melanjutkan IHC terus berkomitmen dalam meningkatkan kompetensi tenaga medis termasuk dokter dan perawat.
Terpisah VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyampaikan dukungan penuh Pertamina terhadap pembangunan Bali International Hospital.
“Layanan bertaraf internasional dalam hal ini layanan rumah sakit tidak berbeda dengan layanan lini bisnis lainnya, profesionalitas dan kualitas tenaga medis akan sangat menentukan terhadap kepuasan pengguna layanan, tentu perlu didukung dengan sarana dan fasilitas kesehatan yang modern dan lengkap. Selain itu Bali International Hospital nantinya akan menjadi percontohan dan memicu tumbuh kembangnya rumah sakit bertaraf internasional lainnya”, ungkap Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.