MONITOR, Bekasi – Dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, koperasi menjadi bagian tidak dipisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat, memberi kontribusi besar terhadap perluasan usaha, penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan.
Seperti halnya yang dikerjakan salah satu koperasi mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) di wilayah Cikarang Barat Bekasi Provinsi Jawa Barat yakni Koperasi Konsumen Karyawan Surya Abadi PT Fajar Surya Wisesa Tbk (KKSA).
KKSA merupakan koperasi primer tingkat kabupaten/kota di Kabupaten Bekasi yang berdiri pada tahun 1993. Memiliki total anggota sebanyak 1.655 orang, KKSA terus berupaya memperkuat peningkatan usaha koperasi melalui diversifikasi dan pengembangan unit usaha.
Upaya ini didukung pula dengan perkuatan permodalan dari (LPDB-KUMKM).
Menurut Ketua KKSA Dadang Komara, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi pada tahun 2022 lalu menyosialisasikan mengenai informasi pinjaman/pembiayaan bertarif murah dari LPDB-KUMKM. Koperasi kemudian mengajukan permohonan dan di tahun yang sama disetujui pinjaman sebesar Rp2,5 miliar.
Pada tahun 2023, koperasi kembali mengajukan permohonan pinjaman dan mendapatkan pinjaman kedua sebesar Rp3 miliar. Kedua pinjaman tersebut hingga kini berstatus kolekbilitas pembayaran lancar.
“Alasan kami memilih LPDB-KUMKM sebagai mitra kerja koperasi dibanding lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan lain dikarenakan suku bunga LPDB-KUMKM relatif rendah dan sangat berpengaruh terhadap pendapatan bersih koperasi. Selain itu, sudah ada rencana untuk mengakses kembali dana bergulir untuk pengembangan unit usaha yang lain,” ujar Dadang.
KKSA merupakan koperasi binaan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi yang memiiliki beberapa usaha seperti retail, pengadaan barang dan jasa, catering dan usaha simpan pinjam di Kabupaten Bekasi. Melalui aplikasi yang bernama Enigma yang beroperasi sejak Bulan November 2021, KKSA meningkatkan kualitas layanan melalui teknologi serta menerapkan aplikasi berbasis digital guna memaksimalkan fungsi layanan kepada anggota.
“Selain itu, secara khusus kami berharap LPDB-KUMKM dapat memberikan kemudahan kepada koperasi-koperasi yang lancar pembayaran pinjaman LPDB-KUMKM, sehingga bisa mengakses pinjaman lebih besar lagi, tentu dengan keringanan dari sisi jumlah nilai jaminan,” harap Dadang.
Optimis
Di kesempatan berbeda, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan, jelang akhir tahun 2023, LPDB-KUMKM optimis mencapai target penyaluran tahun ini sebesar Rp1,8 triliun. Hingga 17 November 2023, LPDB-KUMKM telah menyalurkan pinjaman/pembiayaan di tahun 2023 sebesar Rp1,43 triliun, yakni melalui pola konvensional sebesar Rp872,33 miliar, dan melalui pola syariah sebesar Rp559,11 miliar.
“LPDB-KUMKM memberi dukungan akses permodalan kepada koperasi yang bergerak di berbagai sektor usaha, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, dan jasa. Dukungan keuangan ini diharapkan dapat membantu koperasi dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saingnya,” kata Supomo.
Supomo melanjutkan, LPDB-KUMKM berkomitmen terus mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah melalui badan usaha koperasi. Selain memberi dukungan permodalan bagi koperasi, LPDB-KUMKM juga mendukung pendampingan dan pengembangan kapasitas pengelolaan usaha koperasi melalui Program Inkubator Wirausaha. Program LPDB-KUMKM ini bertujuan untuk mendorong inovasi dan kreativitas di kalangan wirausaha koperasi, UMKM, dan startup.
“Program dana bergulir dan pendampingan dibutuhkan koperasi dalam mengembangkan dan mengaktualisasi bisnis usaha. Program ini juga penting dalam menjaring koperasi-koperasi potensial yang nantinya akan menjadi mitra-mitra LPDB-KUMKM. Monitoring berkelanjutan pasca penyaluran pinjaman/pembiayaan juga merupakan bagian penting dari upaya LPDB-KUMKM dalam memastikan dana bergulir tepat penyaluran, tepat pemanfaatan, dan tepat pengembalian,” tutur Supomo.
Harapannya, tambah Supomo, dana bergulir dapat diserap dan dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh insan koperasi, terutama UMKM sebagai anggota dan merupakan penerima akhir. Dukungan akses permodalan LPDB-KUMKM diharapkan dapat mendorong koperasi untuk terus meningkatkan produktivitas dan daya saing, terutama dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah, dan pemulihan ekonomi nasional, tutup Supomo.