PEMERINTAHAN

Jadi Produsen Terbesar Nasional, Jawa Timur Terus Dipacu untuk Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung

MONITOR, Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta dukungan Jawa Timur sebagai produsen nomor 1 padi nasional untuk dukung program swasembada beras. Hal ini disampaikan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Upaya Khusus (Upsus) peningkatan produksi padi dan jagung 2023-2024 di Provinsi Jawa Timur, Rabu (22/11/2023).

“Aku ingin merancang Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045” kata Amran. “Kita liat dunia, kelaparan menjadi ancaman nyata. Pangan itu menjadi high priority” tambahnya.

Lebih lanjut Amran menyampaikan bahwa Krisis pangan sangat berbahaya bisa menimbulkan konflik sosial dan ketidak stabilan negara.
Amran telah berupaya keras untuk meyakinkan Presiden dan menteri keuangan untuk menambah anggaran penangganan el nino dan peningkatan produksi pangan.

Amran menargetkan peningkatan produksi melalui peningkatan indeks pertanaman dan optimalisasi lahan rawan. Jika 10 juta hektar terjadi Amran optimis Indonesia Lumbung Pangan Dunia akan tercapai.

” Sekali lagi saya sampaikan pertama yang harus kita lakukan adalah percepatan tanam dengan harapan kita dapat menekan impor dengan meningjatkan produksi untuk menghindari terjadinya kekurangan pangan tahun depan” jelasnya. Tahun depan Insya Allah kalau produksi kita meningkat maka impornya akan turun,2 tahun kemudian impor semakin mengecil dan 3 tahun kemudian mudah mudahan kita sudah bisa swasembada seperti tahun 2017,2019 dan 2020. Kalau semua itu kita jalankan pasti produksi meningkat,itu pasti ” tegas Amran.

Namun begitu, Mentan Amran menyebut ada beberapa tantangan yang dihadapi Kementan untuk peningkatan hal tersebut. Seperti pupuk, saluran irigasi, pompanisasi Sungai Brantas dan Bengawan Solo, sumur submersible dan mengerem alih fungsi lahan.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan, Jawa Timur sebagai sentra produsen beras terbesar di Indonesia tetap dipacu untuk meningkatkan produksi, demikian juga sebagai produsen jagung terbesar.

“Bapak Mentan Andi Amran Sulaiman sudah mengarahkan agar fokus memacu produksi padi dan jagung di berbagai sentra dengan kerja yang fokus dan mencari solusi masalah di lapangan,” ungkap Suwandi.

Guna mempertahankan peringkat produsen terbesar dan memacu produksi, lanjut Suwandi, perlu terobosan strategis peningkatan produksi di Jawa Timur. Diantaranya dengan meningkatkan indek pertanaman (IP) serta produktivitas, baik padi dan jagung.

“Sedangkan strategi perluasan areal tanam (PAT) dilakukan pada lahan nganggur, terlantar, idle yang ada, termasuk di lahan kering, tadah hujan dan lainnya ” jelas Suwandi.

Dalam rangka indeks pertanaman (IP) itu dari semula IP100 menjadi IP200 dan IP300. Bahkan beberapa kabupaten, khususnya Kabupaten Ponorogo siap melaksanakan IP400, yakni empat kali tanam dan empat kali panen setahun seluas di atas 11.000 hektare.

Kata Suwandi, ini termasuk terobosan luar biasa yang mempu menggenjot produksi dengan berbagai pengamanan terhadap hama penyakit, kesiapan air, benih super genjah dan mekanisasi.

“Demikian pula petani di Blitar dan beberapa kabupaten lain, tidak mengeluh pupuk kimia karena sudah mengembangkan teknologi biosaka buatan sendiri dan pupuk organik, yang ramah lingkungan dan lebih hemat biaya, pungkas Suwandi.

Untuk diketahui untuk jagung, berdasarkan data BPS, luas panen jagung 2023 di Jawa Timur itu dari 755 ribu hektare mampu memproduksi 5,9 ton per hektare dan produksi 4,43 juta ton. Jatim menjadi produsen terbesar jagung dan di Jatim terdapat 24 pabrik pakan ternak butuh 2 juta ton jagung per tahun. Sedangkan secara nasional ada 88 pabrik pakan butuh 8,3 juta ton jagung per tahun
dan peternak mandiri 4 juta ton jagung per tahun.

Dengan hasil tersebut, Jawa Timur menjadi sentra pabrik benih jagung dengan petani bertanam jagung di lahan kering, tadah hujan, di hujan jati, kebun, tumpangsari, dan lain-lain.

Recent Posts

Pemindahan 196 Napi Risiko Tinggi ke Nusakambangan, Total 1.300 Orang Lebih Sejak Menteri Agus

MONITOR, Jateng - Dalam pekan ini, 196 warga binaan berisiko tinggi (kategori high risk) menjalani pemindahan ke…

5 menit yang lalu

Program KKN UID adakan Penyuluhan Hukum untuk Wujudkan Kelurahan Ramah Anak

MONITOR, Depok - Universitas Islam Depok (UID) melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sevadharma kembali…

1 jam yang lalu

‘Pertarungan Ideologis’ Konservasi vs Ekploitasi dalam Revisi UU Kehutanan

MONITOR - Pemerintah dan DPR RI kini tengah melakukan pembahasan mengenai Revisi Undang-Undang Nomor 41…

2 jam yang lalu

DPR Dorong Revisi UU KUHAP Segera Rampung Sebelum 2026

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez, menekankan pentingnya percepatan penyelesaian revisi…

3 jam yang lalu

Kemenag dan Kemendes Berdayakan Desa melalui Zakat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) melakukan kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,…

12 jam yang lalu

DPR Sebut OTT Wamenaker Noel Tingkatkan Keberanian APH Tindak Tegas Korupsi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah menanggapi kasus Wakil Menteri Tenaga Kerja…

14 jam yang lalu