MONITOR, Kalsel – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong para penyuluh petani lapangan (PPL) serta Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan untuk terlibat secara langsung dalam program akselerasi percepatan tanam. Menurut Mentan, pemerintah saat ini tengah fokus pada produksi padi dan jagung sebagai komoditas strategis nasional yang paling dibutuhkan Indonesia dan dunia. PPL dan pemerintah daerah adalah garda terdepan yang harus menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kita harus berdiri tegak dan segera bergerak cepat untuk menekan impor. PPL dan para petani harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan. Ingat, krisis pertanian akan menjadi krisis politik dan membuat pemerintah sulit berkembang, karena itu kita harus jaga bersama,” ujar Mentan Amran dalam pembinaan penyuluh pertanian wilayah Kalsel yang digelar di Cempaka Kota, Banjarbaru, Kalsel, Kamis, (16/11/2023).
Menurut Mentan, optimalisasi percepatan tanam terutama bisa dilakukan di lahan-lahan rawa yang tersebar di seluruh tanah Kalimantan. Terkait hal ini, pemerintah akan menyiapkan berbagai varietas unggul, pupuk hingga teknologi mekanisasi untuk meningkatkan Indeks Pertanaman menjadi 2 kali panen.
“Saya sudah cek lapangan bahwa dalam 200.000 hektar yang bisa kita garap ini, indeks pertanamannya bisa kina naikan jadi 2 kali panen. Pemerintah akan memberi bantuan sarana dan prasarananya. Jangan lupa, Kalimantan ada IKN (Ibu Kota Nusantara) dan Kalsel harus jadi lumbung pangannya,” katanya.
Jauh dari pada itu, kata Mentan, sektor pertanian memiliki banyak potensi yang dapat memberi keuntungan ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat di sekitarnya. Hal ini juga yang membuat Indonesia bisa mencapai swasembada.
“Yang paling penting jangan minta-minta bawa proposal dan jangan mengeluh. Ini saatnya kita kerja untuk merah putih,” katanya.
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor menyampaikan terimakasih atas arahan dan perhatian Mentan Amran pada penyuluh di wilayahnya. Bagi Sahbirin, kehadiran Mentan sangat dinanti petani karena dapat membawa semangat tinggi terhadap kemajuan pertanian Indonesia.
“Kami laporkan Pak Menteri, para petani dan penyuluh yang hadir hari ini kurang lebih mencapai 1000. Kemudian disini hadir juga para pimpinan daerah propinsi maupun kabupaten kota. Alhamdulillah kehadiran pak menteri membawa semangat baru untuk memperkuat akselerasi percepatan masa tanam,” sebutnya.