MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Letnan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Kepala Staf Angkatan Darat di Istana Negara pagi ini. Agus menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Rotasi kepemimpinan di tubuh TNI ini merupakan agenda rutin yang menjadi perintah UU TNI.
Menurut analis intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro, pergantian kepemimpinan ini diharapkan akan selalu terjadi penyegaran strategi pada setiap matra TNI. Dalam konteks TNI AD, tantangan nyata yang harus dihadapi setidaknya ada dua hal.
“Pemilu 2024 saya kira membutuhkan perhatian yang serius. Terlebih setelah pasangan Capres-Cawapres telah diumumkan. Pertarungan antar calon untuk memperebutkan hati pemilih akan semakin sengit,” kata Simon, panggilan akrab Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) Jakarta ini.
Masa kampanye Pemilu 2024 diprediksi akan semakin ramai, baik di media sosial maupun di dunia nyata. Dukung mendukung pasangan Capres-Cawapres di tengah masyarakat sedikit banyak akan menimbulkan friksi politik di antara pendukungnya tersebut.
Tugas TNI dalam hal ini adalah memastikan situasi politik tetap kondusif sebagai bagian dari tugas pertahanan dan keamanan nasional. “Dalam pemilu itu, rawan terjadi penyusupan ideologi-ideologi yang mengajarkan kekerasan dalam penyelesaian masalah. Ini yang harus diantisipasi dan ditangani lebih dini oleh TNI,” kata Simon.
Selain Pemilu 2024, secara internal setiap matra diharapkan memiliki agenda untuk membangun interoperabilitas-sinergisitas lintas matra TNI. Ini adalah prasyarat utama untuk menanggulangi berbagai tantangan yang ada. Misalnya, pada penanggulangan gerakan kelompok bersenjata di Papua, masing-masing matra berperan dalam pengintaian, spionase, dan penyerbuan.
Dengan berbagai peralatan canggih yang dipunyai, interoperabilitas dan sinergisitas semakin mempermudah dalam operasi lapangan. Agenda membangun interoperabilitas lintas matra selalu dilakukan TNI, namun selalu butuh penguatan mengingat musuh-musuh kita selalu mengalami perkembangan.
Teknologi perang negara-negara maju terus berkembang. Kita tidak boleh ketinggalan. Interoperabilitas yang mapan semakin mempermudah dalam mengiringi kemajuan tersebut. “Saya yakin KSAD Agus Subiyanto mampu menaklukan tantangan di atas dengan baik. Selamat bertugas kepada KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto,” tutup Simon.