PARLEMEN

Politikus PKB: Pemahaman Kesetaraan Gender Harus Ditanamkan Sejak Dini

MONITOR, Jakarta – Kesetaraan gender merupakan salah satu isu krusial dalam pencegahan Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Luluk Nur Hamidah menilai pemahaman kesetaraan gender penting untuk ditanamkan oleh orang tua kepada anaknya sejak anak masih kecil. Sehingga anak dapat memahami bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak dan derajat yang sama.

“Pendidikan tentang kesetaraan gender juga belum kuat diberikan kepada kita, misalnya laki-laki memandang perempuan kita yang penuh dengan kuasa atau melihat perempuan itu sebagai pihak yang lemah atau anak kecil sebagai pihak yang lemah itu kemudian pantas menjadi korban,” jelasnya dalam perbincangan mengenai pentingnya peran keluarga dalam mencegah TPKS dengan Nabila Ishma dalam program ‘Ngobrolin DPR’ yang disiarkan melalui live Instagram DPR RI, Rabu (18/10/2023).

Pendidikan yang ditanamkan oleh orang tua kepada anak, jelas Luluk, diharapkan menjadi garda terdepan dalam memerangi kekerasan seksual. Hal ini juga sebagai penjaga agar anak bisa mengetahui bentuk-bentuk TPKS. Karena tanpa modal edukasi yang kuat, individu bisa menjadi pelaku maupun korban TPKS.

“Dan kekerasan seksual bisa terjadi di mana saja, bahkan rumah di tempat yang kita rasa paling aman juga sering terjadi. Juga bisa di tempat pendidikan, bahkan lembaga pendidikan itu menempati ruang kedua yang terbesar. Baik di Universitas atau lembaga keagamaan justru kekerasan seksual itu tinggi sekali,” terang Politisi Fraksi PKB ini.

Untuk itu, Luluk mengingatkan agar orang tua terus melakukan pengawasan terhadap lingkungan dan pergaulan anaknya. Apalagi di era kemajuan teknologi yang memungkinkan anak mengakses berbagai konten.

“Bagaimana orang tua mengontrol apa yang diakses anaknya di media sosial. Membuka ruang keterbukaan saat anak bertanya tanpa menghakimi, inilah mengapa ikatan dalam keluarga sangat penting agar dapat menanamkan value pada anak,” ujarnya.

Pernyataan Luluk pun diamini oleh Nabila yang selama ini concern pada isu-isu tentang anak. Menurutnya, kehadiran keluarga sangat penting untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual. “Jadi tindakan preventif sangat penting, dan pangkal utamanya ada pada keluarga, bagaimana keluarga menciptakan rumah yang aman untuk anak,” timpal Nabila.

Recent Posts

Dirut Jasa Marga Ingatkan Masyarakat Manfaatkan Diskon Tarif Tol di 10 Ruas Tol Strategis Jasa Marga

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Rivan Achmad Purwantono mengingatkan masyarakat…

2 jam yang lalu

Prof Rokhmin: Selamatkan Raja Ampat dari Kerusakan oleh Pertambangan Nikel

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI fraksi PDI Perjuangan Prof Rokhmin Dahuri angkat…

5 jam yang lalu

Kemenperin Dukung Transformasi Industri Bahan Kimia Khusus

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri bahan kimia khusus agar dapat mendukung…

6 jam yang lalu

Pemda Boleh Rapat di Hotel, DPR: Butuh Pedoman, Agar Tidak Kebablasan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri memberi lampu hijau bagi daerah untuk menggelar kegiatan di…

7 jam yang lalu

Anis Matta: Ibadah Haji dan Kurban Mengandung Makna Mendalam Tentang Hidup dan Kehidupan

MONITOR, Jakarta - Jutaan jemaah haji pada Jumat (6/6/2025) berkumpul dan berdiri di Arafah untuk…

10 jam yang lalu

Kementerian PU Tuntaskan Penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa Tahap I di Jawa Tengah

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum telah menyelesaikan penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa Tahap I…

12 jam yang lalu