Selasa, 5 November, 2024

Pertaladies Gaet Sasaka Bangun Jembatan di Lebak Banten

MONITOR, Lebak – Keberangkatan anak-anak menuju sekolah kerap dikhawatirkan oleh para orang tua di Kampung Cibunar, Kabupaten Lebak, Banten. Pasalnya, akses yang dilalui tak aman untuk anak seusianya, bahkan orang dewasa pun penuh kehati-hatian untuk melaluinya. Akses tersebut adalah sebuah jembatan gantung dengan beberapa tali yang terputus dan ditopang kawat. Itu tak berarti lebih baik, nyatanya kawat itu berduri. Tentu berbahaya bagi genggaman kecil anak-anak.

Koordinator Operasional Sasaka, Uga Dinan meninjau langsung lokasi keberadaan jembatan. Ia juga melaporkan keresahan orang tua yang anak-anaknya pergi sekolah menggunakan akses jembatan tak layak itu.

“Udah 4 tahun kondisi jembatan rusak ini gak bisa dilewatin kendaraan. Orang tua siswa yang pakai jembatan ini khawatir kalo anak-anaknya pulang pergi sekolah, khawatir jatuh”, katanya saat bercerita di Kamis lalu (11/10).

Suatu hari di musim hujan, seorang pria lansia asal Kp. Cibunar terjebak di jembatan gantung tak layak pakai itu. Nahas, pria tersebut terpeleset dan menggantung diatas ketinggian. Sungai yang mengalir deras dibawahnya siap kapan saja menghanyutkan tubuhnya. Sisa hujan saat itu membuat permukaan jembatan yang rusak parah semakin licin. Adapun jalan lain, namun tak menjadi pilihan yang lebih baik. Pasalnya, warga harus lalui jalan sejauh 2 KM jika tak ingin menyeberangi jembatan ini.

- Advertisement -

“Kalau kemarau, warga bisa nyebrang sungai yang surut. Tapi itu juga belum tentu aman. Karena resiko permukaan basah, licin, resiko jatuh terpeleset tetap ada,” lanjut Uga.

Terletak di daerah Banten, jembatan ini menghubungkan 2 kampung. Diantaranya, Kp. Cibunar, Desa Mekarwangi, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten, serta warga Kp. Maraya, Desa Sukamarga, Kecamatan Sajira. Sejak tahun 2019, aduan masyarakat terus dilayangkan. Berbagai instansi datang dan kembali untuk melakukan survey rencana perbaikan jembatan ini. Seringnya, kedatangan pelaku survey tak kunjung hadirkan perubahan terhadap kondisi jembatan. Hal itu membuat krisis kepercayaan warga terhadap pelaku survey berikutnya. Sebagaimana yang dirasakan Sasaka saat survey jauh beberapa bulan ke belakang.

“kami (tim Sasaka) juga kesulitan mau masuk dan meyakinkan rencana perbaikan jembatan ini. Warga gak ada yg mau bantu, mereka baru percaya dan mau bergerak bentuk tim pembangunan pas kami bawa alat-alat berat,” lanjut Uga.

Kehadiran alat berat di lokasi jembatan membuat warga terdorong dan bersemangat bahu-membahu perbaiki jembatan yang amblas dan tak layak pakai itu. Semangat gotong-royong yang khas dimiliki daerah, memberi harapan baru bagi seluruh elemen masyarakat. Kelak, jembatan akan digunakan sehari-hari sebagai akses pulang pergi sekolah, berkebun, bekerja dan aktivitas sosial lainnya.

Sebagai informasi, Sasaka Sinergi Foundation kerap menggawangi project pembangunan jembatan dengan nama “Jembatan Asa”. Proses pembangunan kembali jembatan Kampung Cibunar ini dihadirkan atas kolaborasi Sasaka Sinergi Foundation, BAZMA Pertamina dan lebih khusunya Pertaladies. Pembangunan jembatan berlangsung beberapa pekan, jembatan ini menjadi solusi dari sulitnya akses lintas kedua kampung ini. Kini, jembatan telah pulih dan siap digunakan warga dengan aman. Tepat di hari Sabtu, 7 Oktober 2023, jembatan asa di Lebak, Banten, diresmikan.

“Sesuai dengan namanya Jembatan Asa, kami bangun dengan penuh harapan, harapan untuk hidup lebih baik, harapan untuk belajar lebih baik, dan harapan untuk berkerja, berkarya lebih baik lagi. Kita bisa lihat ibu ibu sangat bergembira. Semoga harapan lebih baik itu akan menjadi kenyataan,” kata Direktur Keuangan Pertamina memberikan sambutan saat peresmian.

Jembatan Asa, kolaborasi Sasaka Sinergi Foundation, BAZMA Pertamina dan Pertaladies, diharapkan mampu memperbarui semangat dan harapan terhadap siswa dan warga secara umum.

“alhamdulillah mimpi kami terwujud, kami ga perlu khawatir nunggu anak pulang sekolah..”, ungkap syukur Ustadz Elli, seorang tokoh agama setempat atas adanya jembatan asa.

Pasca diresmikan pada hari Sabtu lalu (07/10), kini masyarakat bisa lebih produktif. Orang tua siswa tak lagi khawatir anaknya terjerembab pada alas jembatan yang sangat rusak, tua muda juga tak lagi khawatir saat kondisi sungai yang pasang.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER