MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana menyatakan BKSAP DPR RI telah sejak lama konsisten memperjuangkan kehadiran adanya gender equality atau kesetaraan gender di Parlemen. Hal itu dibuktikan dengan adanya capacity building dalam 1st Workshop dengan tema ‘Strengthening Women’s Resilience and Leadership in ASEAN Through the Development of Plan Action on Promoting Women’s Political Participation’.
Demikian ditegaskan Putu saat diwawancarai Parlementaria usai hadir menyampaikan speech ‘Gender-Sensitive Parliaments and Gender-Responsive Policy Decision-Making to Ensure Inclusive Governance and Sustainable Development’ dalam Women Parliamentarians of ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (WAIPA) Workshop di Jakarta, Selasa (10/10/2023).
“Nah salah satunya yang saat ini kita lakukan the first workshop untuk juga tidak hanya mencapai komitmen untuk membikin plan of action dalam pencapaian 30 persen kuota perempuan, tapi juga bagaimana meningkatkan kapasitas kandidat perempuan dan mereka secara capacity building mampu dan memiliki akses. Yang kedua kapasitasnya terwujud terpenuhi, yang ketiga juga mereka pada saat duduk memiliki posisi yang strategis,” ujar Putu.
Tak hanya itu, BKSAP DPR RI juga telah menggelar first workshop berupa Capacity Building Workshop on Advocacy and Communication to Promote Women’s Participation in Politics di Gading Serpong, Tangerang, Senin (2/10/2023) baru-baru ini. Putu menerangkan, workshop tersebut merupakan implementasi nyata dari MoU antara Parlemen Indonesia dengan IPU dalam program gender equality. Tidak berhenti disitu, capacity building juga diberikan kepada segenap expert staff atau segenap staf ahli dewan.
“Kebetulan saya secara aktif terlibat dari awal sudah ikut dan ini yang memang kita inginkan. Dan pertama sudah ada workshop atau kegiatan yang capacity building yang narasumbernya dikirim oleh IPU dan juga beberapa narasumber yang luar biasa. Dan mereka memberikan suatu capacity building di bidang komunikasi, bagaimana kehadiran perempuan di politik, bagaimana juga mereka bisa hadir dan bisa men-engaged ke konstituen. Nah itu sudah dilakukan bersama IPU,” tandas Putu.
Kedepannya, Politisi Fraksi Partai Demokrat ini menegaskan BKSAP DPR RI terus membuka diri dalam berkolaborasi untuk engaged dengan berbagai organisasi internasional lainnya khususnya dalam hal peningkatan kapasitas. Mengingat, tutur Putu, dalam peningkatan capacity building diperlukan adanya program kolaborasi dengan berbagai pihak sebagai bukti keseriusan Indonesia dalam mendorong kehadiran dan kesetaraan gender di Parlemen.
“Sehingga kedepan betul-betul ini menjadi satu langkah dan saya sendiri selalu memperjuangkan gender equality peran dan kehadiran perempuan di Parlemen juga kita didorong untuk menjadi champions untuk memperjuangkan kesetaraan gender. Karena saya pikir ke depan memang harus lebih banyak lagi perspektif-perspektif dari Warga Negara Indonesia yang bisa mewakili laki-laki, yang bisa mewakili perempuan dan yang bisa mewakili generasi muda,” pungkas Putu.