MONITOR, Jakarta – Biosaka merupakan salah satu inovasi yang saat ini telah banyak diadopsi dan membumi yang memanfaatkan bahan-bahan tanaman baik rerumputan maupun tanaman lainnya sebagai sumber elisitor untuk meningkatkan aktivitas fisiologi tumbuhan dalam mengoptimalkan penyerapan unsur hara oleh tanaman komoditas. Hal tersebut terungkap dalam Bimtek Propaktani Episode 1014 berjudul “Pemanfaatan Biosaka Pada Tanaman Pangan” (Selasa/26-09-2023).
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi dalam keynote speech-nya menyampaikan upaya-upaya untuk memasifkan kegiatan berbiosaka di Indonesia.
“Lebih dari 350 Kabupaten/Kota telah menerapkan Biosaka pada pertaniannya. Bahkan banyak Kabupaten yang sudah mencanangkan dirinya sebagai Kabupaten Biosaka. Banyak Kepala Daerah juga secara langsung memimpin kegiatan Berbiosaka di daerahnya. Kepala dinas juga kami dorong untuk terjun langsung ke lapangan dan hadir di tengah petani untuk mencontohkan Biosaka. Bapak Menteri Pertanian sendiri sudah memimpin langsung mencontohkan kegiatan Berbiosaka di 18 Provinsi dan 36 Kabupaten”, jelas Suwandi.
“Kami juga memiliki sejumlah program untuk semakin memasifkan Biosaka. Kami telah meluncurkan Buku Biosaka Jilid 1 dan sebentar lagi akan diluncurkan versi bahasa Inggrisnya. Bersama Prof. Manurung, Pak Anshar dan tim juga akan segera menyusun buku Biosaka jilid 2 yang lebih lengkap, diperdalam dengan update-update terbaru dibandingkan jilid sebelumnya. Dilanjutkan nantinya dengan jilid 3 dan 4. Hal menarik berikutnya adalah ada Lomba Kecantikan Biosaka yaitu lomba membuat video bagaimana membuat biosaka yang bagus. Kami juga mendorong setiap Dinas membuat wa grup yang berisi relawan-relawan Biosaka baik petani, petugas lapangan dan setiap stakeholder membahas update kegiatan Biosaka di wilayahnya masing-masing”, sebut Suwandi.
Prof. Robert Manurung yang merupakan Guru Besar Rekayasa Hayati dari Institut Teknologi Bandung menjelaskan mengenai elisitor alami dalam kaitannya dengan Biosaka. “Keragaman hayati yang melimpah untuk menghasilkan sumber pangan karbohidrat, protein, lipida sangat potensial dikembangkan sebagai sumber pangan sehat melalui pertanian alami dengan secara khusus menerapkan elisitor alami dan pupuk kimia alami dan menghindari pemakaian pupuk kimia sintetis, pestisida sintetis dan herbisida sintetis. Elisitor merupakan komponen yang menginduksi signal untuk mengaktifkan mekanisme pertahanan kimia pada tanaman. Elisitor dapat memicu respon fisiologi, morfologi pada tanaman menjadi lebih baik, memberikan sinyal positif bagi membran sel pada akar sehingga lebih energik dan produktif. Biosaka adalah contoh elisitor alami”, ujar Prof. Manurung.
Muhamad Anshar selaku penggagas Biosaka menjelaskan mengenai gerakan Biosaka. “Biosaka kini telah menjadi sebuah gerakan. Hari ini saja ada 5 Provinsi yang sedang secara aktif melakukan kegiatan Berbiosaka. Ada Jawa Tengah, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Barat, dan D.I. Yogyakarta. 5 Provinsi ini sudah sangat masif dalam Berbiosaka. Harapannya provinsi lain pun terus memasifkan kegiatan Berbiosaka di wilayahnya masing-masing”, sebut Anshar.