Senin, 29 April, 2024

Sinergi Kementerian Pertanian dengan Komisi IV DPR RI melalui Bimtek Biosaka di Sumatera Barat

MONITOR, Sumbar – Kementerian Pertanian bersama Komisi IV DPR RI kembali wujudkan sinergi melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) “Pengenalan dan Pemanfaatan Biosaka” di 2 (dua) lokasi di Sumatera Barat yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kota Solok pada tanggal 16 – 17 September 2023. Peserta Bimtek petani dan petugas dari Kabupaten Tanah Datar, Padang Panjang, Solok, dan Kota Solok.

Kegiatan Bimtek dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan petani dalam memanfaatkan bahan alami untuk mendukung budidaya tanaman, melalui pengenalan BIOSAKA. Pemanfaatan Biosaka diharapkan mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Kegiatan Bimtek dibuka oleh anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto. Dalam sambutannya, Hermanto menyampaikan bahwa inovasi pertanian yang tepat guna dan ramah lingkungan sangat penting diperkenalkan ke petani. “Bimtek ini menjadi wadah untuk petani dalam memperkenalkan inovasi-inovasi pertanian yang mampu meningkatkan produksi sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Menjadi petani suatu kebanggaan karena mampu memberikan makan pada Masyarakat di Indonesia”, tutup Hermanto.

Materi dan praktek kegiatan Bimtek oleh Kepala UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat beserta jajarannya, yang telah mengikuti pelatihan pembuatan biosaka
Kegiatan Bimtek disambut baik oleh peserta, terbukti dengan banyaknya peserta yang antusias untuk ikut praktek. Pada kegiatan Bimtek ini juga hadir petani dari Kota Solok yang telah mengaplikasikan Biosaka pada pertanaman budidayanya, baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan.

- Advertisement -

Arif petani dari Kota Solok telah mahir membuat Biosaka dan mengaplikasikannya di lahan padi miliknya. Arif mengatakan bahwa ia sudah 1,5 tahun mengaplikasikan Biosaka di lahan pertanamannya. Baik di tanaman padi, maupun hortikultura. “Alhamdulilah saya sudah mengaplikasikan Biosaka ini pada tanaman padi, cabe, bawang merah, kol, dan wortel. Hasilnya lumayan bagus dan bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50%”, ujar Arif.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar, Sri Mulyani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kabupaten Tanah Datar memiliki potensi lahan pertanian yang luas. Kabupaten Tanah Datar merupakan kabupaten penyumbang sektor pertanian paling tinggi di Sumatera Barat. “kami menyambut baik kegiatan Bimtek ini. Kami bersyukur petani di Sumatera Barat khususnya Tanah Datar mendapatkan kesempatan mengikuti Bimtek. Diharapkan petani dapat optimal mengikuti hingga selesai dan dapat memanfaatkan teknologi tepat guna dan murah untuk mengatasi langkanya pupuk kimia”, ucap Sri.

Plt. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Yudi Sastro., yang diwakili oleh Koordinator Data dan Kelembagaan POPT, Lilik Retnowati dalam sambutannya mengatakan bahwa pemanfaatan biosaka merupakan salah satu penerapan prinsip PHT yaitu pemanfaatan bahan alami. “Pemanfaatan rumput-rumputan dan bahan tanaman lainnya sebagai bahan biosaka mendukung sistem budidaya pertanian berkelanjutan”, ujar Lilik.

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan bahwa Biosaka bukan pupuk ataupun pestisida, melainkan elisitor yaitu komponen yang menginduksi signal untuk mengaktifkan mekanisme pertahanan kimia pada tanaman. “Bahan dasar pembuatan Biosaka sangat mudah didapat. rerumputan yang biasa tumbuh didekat lingkungan kita bisa digunakan untuk membuat ramuan Biosaka”, jelas Suwandi. ”kita manfaatkan apa yang alam sudah berikan kepada kita”. Tutup Suwandi.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER