JABAR-BANTEN

Komisi IV Dukung Kementan Kembangkan Pertanian Ramah Lingkungan

MONITOR, Sukabumi – Kementerian Pertanian (Kementan) bekerjasama dengan anggota Komisi IV DPRP RI melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) dan sosialisasi kegiatan tanaman pangan di Ujung Genteng, Ciracap Kabupaten Sukabumi (16/9). Kegiatan ini diikuti oleh para petani dari Kecamatan Jampang Kulon, Waluran, Ciemas  Ciracap, Surade, Cibitung, Cimanggu, Kalibunder, dan Tegal Buleud.

Dalam arahannya, anggota Komisi IV DPR RI, drh. Slamet menyampaikan bahwa kegiatan bimtek ini merupakan bukti keseriusan pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani khususnya tentang Biosaka, “Ilmunya sederhana, murah, dan mudah dipraktekkan. Jadi, dalam setiap usaha harus disertai dengan keyakinan, termasuk dalam upaya mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produksi tanaman pangan, tutur drh. Slamet.

Mewakili Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Koordinator Substansi Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Serealia, Gandi Purnama mengatakan bahwa bimtek ini dilaksanakan untuk mensosialisasikan kebijakan Kementan yang didukung oleh anggota Komisi IV DPR RI dan menambah wawasan petani. “Dengan tambahan wawasan ini, petani harus berani mencoba hal-hal atau teknologi baru, terutama teknologi yang ramah lingkungan. Dengan mencoba dan mempraktekkan, akan dirasakan manfaatnya, dan silakan dilanjutkan,” jelas Gandi.

Turut hadir perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Yaya Kuswaya mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan sarana dan prasarana pertanian yang telah diberikan bagi masyarakat petani di Kab. Sukabumi. “Kami siap mendampingi, mengawal, melaporkan, dan mengevaluasi kegiatan dari Kementan agar kegiatan dapat berjalan optimal dan mencapai sasaran,” tutur Yaya.

Petugas Pengendali OPT Kec. Kalibunder Kab. Sukabumi, Egy Surya Kelana dalam materi bimteknya menerangkan bahwa telah ada terobosan dalam budidaya tanaman, khususnya tanaman pangan yang ramah lingkungan dan hemat biaya produksi. “Sudah saatnya petani bersemangat untuk mandiri sarana produksi. Dengan biosaka sebagai elisitor buatan petani ini, petani tidak perlu lagi ketergantungan pada pupuk kimia. Manfaat biosaka yang mudah dibuat ini telah dirasakan manfaatnya oleh banyak petani di wilayah lain,” papar Egy.

Sejalan dengan hal ini, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menegaskan bahwa kita harus terus semangat membangun pertanian yang inovatif, adaptif, dan akseleratif sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Recent Posts

Majlis Taklim Datokarama Palu Gelar Doa Keselamatan untuk Bangsa

MONITOR, Palu - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Majelis Taklim Datokarama Palu menggelar doa bersama…

1 jam yang lalu

Anis Matta Ajak Muhammadiyah Bantu Pemerintah Hadapi Masalah Bangsa

NONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat…

4 jam yang lalu

Kemenag Ajak Penyuluh Agama Bantu Warga lewat Aksi Nyata

MONITOR, Jakarta - Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) menggelar Zikir dan Doa Kebangsaan sebagai…

6 jam yang lalu

PMI Manufaktur Meningkat, Menperin: Industri Butuh Iklim Kondusif

MONITOR, Jakarta - Geliat sektor industri pengolahan nonmigas di tanah air terus menunjukkan pemulihan yang…

7 jam yang lalu

Menteri Agama Jenguk Korban Kebakaran Gedung DPRD Makassar

MONITOR, Makassar - Menteri Agama Nasaruddin Umar menjenguk korban kebakaran Gedung DPRD Kota Makassar yang…

9 jam yang lalu

MUI Kecam Tindak Kekerasan, Anarkisme dan Vandalisme pada Aksi Massa

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Wantim Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Zainut Tauhid Sa'adi menyampaikan…

10 jam yang lalu