Sabtu, 27 April, 2024

Menko Airlangga Sebut ASEAN Menjadi Kawasan Penting yang Stabil dengan Pertumbuhan Ekonomi Positif

MONITOR, Jakarta – Keketuaan Indonesia di ASEAN mencerminkan posisi penting Indonesia dalam kawasan Asia Tenggara dan komitmennya untuk mendorong kerjasama regional, perdamaian, dan kemajuan bersama. Keketuaan ini juga merupakan pengakuan akan dedikasi Indonesia terhadap prinsip-prinsip ASEAN serta upaya berkelanjutan dalam memajukan tujuan bersama.

Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia tentu berkomitmen memfasilitasi dialog dan kerjasama antara negara-negara anggota ASEAN dalam berbagai isu penting dan berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam merespons tantangan dan peluang di kawasan Asia Tenggara.

Dalam wawancara di salah satu stasiun televisi swasta yang ditayangkan pada Jumat (25/08), Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berbagi informasi penting tentang capaian dan inisiatif yang telah dilakukan oleh Indonesia selama masa kepengurusan sebagai ketua ASEAN.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa dalam persiapan menuju KTT ASEAN yang akan segera berlangsung, Indonesia telah berhasil menyelesaikan sekitar 80% dari agenda-agenda yang telah ditetapkan. Ministerial meetings di berbagai sektor juga telah sukses dilaksanakan.

- Advertisement -

Tema besar yang diangkat oleh Indonesia, yaitu “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, mencerminkan semangat untuk menghadirkan perubahan positif dan membangun kawasan yang tangguh, khususnya pasca pandemi Covid-19. Kawasan ASEAN diakui sebagai salah satu kawasan yang stabil dalam Indopasifik, dengan pertumbuhan yang positif dan stabilitas politik yang relatif baik. Indonesia berkomitmen untuk memajukan transformasi ekonomi, energi, dan teknologi di ASEAN guna mencapai dampak positif bagi seluruh kawasan.

“Tentu ASEAN sebagai kawasan di Indopasifik ini merupakan kawasan yang penting. Karena dalam 20-25 tahun terakhir, kawasan yang regionnya stabil, hanya ASEAN. ASEAN salah satu daerah yang stabil pasca covid, pertumbuhannya positif, kemudian juga relatif inflasinya terkendali,” kata Menko Airlangga, di Jakarta, dikutip Sabtu (26/8/2023).

Selama masa kepemimpinannya, Indonesia juga menggarisbawahi isu-isu penting seperti transisi energi dan digitalisasi. Berfokus pada ekonomi berkelanjutan, Indonesia meluncurkan inisiatif terkait sustainable finance dan electric vehicle ecosystem. Keberlanjutan dan perlindungan lingkungan juga menjadi perhatian utama, termanifestasi dalam dorongan untuk ekonomi biru berkelanjutan di wilayah laut ASEAN dan pengembangan energi terbarukan.

Di bidang ekonomi biru, ASEAN memiliki potensi besar dalam ekonomi kelautan seperti rumput laut, perikanan berkelanjutan, dan ekosistem kelautan. Di sektor energi hijau, Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya saling berkolaborasi untuk mencapai target net zero emission. Inisiatif ini melibatkan energi terbarukan, termasuk pembangunan sumber daya seperti hydro power, geothermal, dan nuclear small modular reactor yang menjadi potensi besar Indonesia.

Dalam rangka mendukung inisiatif ASEAN yang berkelanjutan, Indonesia juga telah berkontribusi dalam kerangka kerja kerjasama regional, seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang melibatkan sejumlah besar negara Asia-Pasifik. Dalam KTT ASEAN yang akan datang, Indonesia berharap dapat melanjutkan keberhasilannya dalam mendorong kolaborasi yang kuat dan keputusan strategis yang akan membentuk masa depan ASEAN.

Menurut Menko Airlangga, respons dari negara-negara anggota ASEAN terhadap kepemimpinan Indonesia juga sangat positif. Kepemimpinan Indonesia diakui sebagai kunci penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan. Dukungan solid telah diberikan oleh semua negara anggota ASEAN.

“Tentu Saya berharap kembali keberhasilan Indonesia terhadap seluruh target-target yang tadi disampaikan, karena dalam kepemimpinan Indonesia keputusan strategis ini diambil dan biasanya mewarnai daripada ASEAN ke depan. Kita sudah mewarnai dalam RCEP regional cooperation untuk di wilayah ini. Dan itu salah satu blok perdagangan terbesar. Hampir 29% dari world GDP ada di sana. Nah, sekarang kita sedang siapkan supporting yang diharapkan. Supporting untuk RCEP dari Indonesia,” pungkas Menko Airlangga.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER