Sabtu, 27 April, 2024

Mendes PDTT: Tak Ada Desa Tertinggal di Ujung Utara Perbatasan Indonesia

MONITOR, Miangas – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menegaskan, tidak ada desa tertinggal dan sangat tertinggal di ujung utara perbatasan Indonesia tepatnya di wilayah Kepulauan Kabupaten Talaud.

Ini menunjukkan program pembangunan desa dan dana desa telah berhasil memfasilitasi kebangkitan desa di daerah terluar dan perbatasan Indonesia.

“Saya sangat mengapresiasi pemerintahan Kabupaten Talaud, yang hari ini desanya sudah tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Halim ini saat menjadi Inspektur upacara 17 Agustus HUT ke-78 RI di ujung perbatasan Indonesia, Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kamis (17/8/2023).

Menurut Gus Halim, pembangunan daerah perbatasan selalu menjadi prioritas pemerintah. Itu menandakan bahwa negara selalu hadir di berbagai wilayah perdesaan Indonesia.

- Advertisement -

Gus Halim juga mengungkapkan bukti keseriusan pemerintah dalam membangun Indonesia dari pinggiran perbatasan. Tahun 2023 ini, sebanyak Rp 30,8 miliar dana desa telah disalurkan ke desa-desa di ujung perbatasan negara dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote.

“Pembangunan juga terlaksana di 22 desa-desa ujung perbatasan negara, baik di desa perbatasan di Sabang di ujung Barat, desa perbatasan di Merauke di ujung Timur, juga desa perbatasan di Miangas di ujung Utara, dan desa perbatasan di Pulau Rote di ujung Selatan,” papar Gus Halim.

APBDes di desa-desa di ujung wilayah perbatasan NKRI terus mengalami peningkatan hingga Rp 49,2 miliar. Bahkan sejauh ini juga telah berdiri satu BUM Desa berbadan hukum di Sabang yang mampu melayani kebutuhan masyarakat sekitarnya secara maksimal.

“Pembangunan desa-desa di ujung perbatasan negara
periode 2015-2023 juga ditunjukkan dengan kenaikan desa mandiri, dari semula nihil, kini menjadi 4 desa,” beber Gus Halim.

“Kenaikan desa maju, dari 1 desa menjadi 6 desa, Kenaikan desa berkembang, dari 6 desa menjadi 7 desa. Dan Penurunan desa tertinggal, dari 9 desa menjadi 3 desa, serta Penurunan desa sangat tertinggal, dari 6 menjadi 2 desa,” imbuhnya.

Gus Halim juga mengapresiasi bahwa di tahun 2022, Kabupaten Kepulauan Talaud menjadi salahsatu pemenang lomba kepala desa perempuan inspiratif.

Ini menjadi bukti, ucap Gus Halim, bahwa pembangunan desa tidak hanya dimonopoli oleh kaum lelaki saja. Tetapi kaum perempuan juga berkontribusi besar menahkodai jalannya pemerintahan desa.

“Dan tahun 2022 kemarin, Kementerian Desa melaksanakan peringatan hari perempuan desa se dunia, dengan mengadakan lomba kepala desa perempuan inspiratif. Salahsatu juaranya ternyata dari Kabupaten Kepulauan Talaud,” ujar Doktor Honoris Causa UNY.

Gus Halim juga menjelaskan manfaat dana desa. Menurutnya, dengan Dana Desa, Desa bisa membangun apa saja kebutuhan dan persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat desa secara umum, baik untuk pembangunan infrastruktur fisik maupun non-fisik.

Penggunaan Dana Desa juga diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, peningkatan kualitas hidup warga.

Termasuk penanggulangan kemiskinan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa, dan telah disepakati dalam Musyawarah Desa (Musydes) dengan melibatkan seluruh warga desa secara umum.

“Fasilitas kehidupan di desa, kini semakin lengkap. Ini ditunjukkan oleh peningkatan status perkembangan desa melalui Indeks Desa Membangun atau IDM,” ungkap Doktor Honoris Causa UNY itu.

Sebagai informasi, sejumlah peningkatan di berbagai bidang pembangunan desa dari tahun 2015 sampai 2023 terus mengalami lompatan kemajuan desa secara signifikan.

Misalnya data terbaru Desa Mandiri bertambah 11.282 desa, dari 174 desa menjadi 11.456 desa. Sementara Desa Maju bertambah 19.427 desa, dari 3.608 desa menjadi 23.035 desa. Juga Desa Berkembang bertambah 5.884 desa, dari 22.882 desa menjadi 28.766 desa.

Sedangkan Desa Tertinggal berkurang 26.438 desa, dari 33.592 desa menjadi 7.154 desa. Dan data Desa Sangat Tertinggal berkurang 8.603 desa, dari 13.453 desa menjadi 4.850 desa.

“Laju pertumbuhan desa mandiri periode 2019-2023 lebih cepat 16 kali lipat daripada laju periode 2015-2019. Ini menunjukkan percepatan pemenuhan fasilitas publik, baik dengan membangun fasilitas ekonomi, pendidikan, kesehatan, energi, lingkungan, hingga budaya,” tutur Gus Halim.

Dalam kesempatan itu, tapak kaki Gus Halim juga diabadikan tepat di depan monumen bertuliskan Miangas km 0 Utara NKRI.

Didampingi Istri, Lilik Umi Nashriyah, Bupati Kepulauan Talaud, Elly Engelbert Lasut, dan Pejabat Tinggi Madya dan Pratama Kemendes PDTT, yang turut menyaksikan cap tapak Kaki Gus Halim, dan disaksikan oleh seluruh warga Pulau Miangas dan peserta upacara.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER