Minggu, 28 April, 2024

Rokhmin Dahuri: Sistem Pendidikan Berkelas Dunia Berbasis Pancasila Sangat Urgen Diterapkan

MONITOR, Makassar – Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof DR Ir Rokhmin  Dahuri, MS mengatakan bahwa  Perguruan tinggi berperan dalam menghasilkan lulusann yang kompeten dan mampu menghadapi Society 5.0 yakni melalui Proses Tri Dharma (Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat) yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki 4 kemampuan (keahlian), yaitu kemampuan analisis & memecahkan masalah yang kompleks, berpikir kritis, kreatif & inovatif, dan kolaboratif.

Hal tersebut disampaikan Rokhmin Dahuri saat memberikan kuliah umum bertajuk “Pengembangan Sdm Unggul Di Era Society 5.0 Menuju Indonesia Emas 2045” pada acara Dies Natalis Universitas Negeri Makassar (UNM) ke-62 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (1/8/2023).

“Apa yang harus kita kerjakan ke depan, supaya UNM yang sudah baik, dapat lebih baik lagi, hingga menjadi a Pancasila-Based World Class University” yakni lulusan unggul, penelitian menghasilkan inovasi dan publikasi ilmiah berkelas dunia, dan PkM-nya empowering pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu menuturkan pada umumnya lulusan Peruguruan Tinggi Indonesia kurang kompeten, kurang siap bekerja, karakter (etos kerja) nya lemah, rendah entrepreneurrship nya, mismatch dengan dunia kerja (industri & pemerintah), dan kalah daya saing dengan lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri.

- Advertisement -

Selain itu produktivitas riset (R & D) berupa publikasi di jurnal ilmiah internasional ternama, invention (prototipe), dan innovation (commercial technology) masih rendah. Kontribusi kegiatan Pengabdian Masyarakat bagi pemberdayaan masyarakat, pembangunan wilayah, dan peningkatan kapasitas pemerintahan belum signifikan.

Padahal kata Prof Rokhmin Fakta empiris dan sejarah telah membuktikan, bahwa bangsa yang maju, sejahtera (adil-makmur) adalah yang kualitas SDM nya unggul, mampu menguasai dan menerapkan IPTEK dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan menghasilkan inovasi.    

“Kualitas SDM unggul seperti diatas dapat dibangun melalui sistem kesehatan yang prima, sistem pendidikan berkelas dunia berbasis Pancasila (a Pancasila-Based World Class University), dan sistem kehidupan masyarakat yang meritokrasi,” terang dosen kehormatan Mokpo National University Korea Selatan itu.

Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu menegaskan bahwa Sistem Pendidikan Berkelas Dunia Berbasis Pancasila sangat mendasar dan urgen diterapkan. Sebab, Sistem Pendidikan Kapitalis (Industry 4.0), yang semata bersifat materialistik dan duniawi, hanya sukses dalam hal inovasi IPTEKS dan kemewahan kehidupan materialistik, tetapi gagal dalam mengatasi economic inequality, poverty, hunger, triple ecological crises, dan kebejatan moral dan social illness.

‘’Mengapa Industry 4.0 gagal, karena tidak mencakup dimensi kemanusiaan dan spiritual (akhirat, Tuhan). Society 5.0 pun bakal gagal, karena memperbaiki Industry 4.0 hanya dari aspek jasmani dan duniawi.  Padahal, sejatinya (faktanya), manusia itu tersusun atas unsur jasmani (fisik) dan ruhani; dan kehidupan itu, bukan hanya di dunia fana ini, tetapi juga alam akhirat yang kekal dan abadi,’’ tuturnya.

Prof Rokhmin menerangkan Pancasila, terutama Sila-1 (Ketuhanan YME), Sila-2 (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab), dan Sila-5 (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia) akan mampu menyempurnakan kegagalan Industry 4.0 dan Society 5.0.

‘’Sebab, orang yang beriman kepada Tuhan YME dan akhirat, pasti tidak akan dzalim, sombong, dengki, pembohomg, malas, kikir, dan kemaksiatan lainnya.  Sebaliknya, dia akan beretos kerja unggul, dan berakhlak mulia,’’ ungkapnya.

Member of International Scientific Advisory Board of Center for Coastal and Ocean Development, University of Bremen, Germany tersebut juga memaparkan bagaimana Legacies Keberhasilan Pendidikan dan Riset di Masa Kejayaan Umat Islam (Abad-8 s/d Abad-17) dimana sejak pertama kali berdirinya Universitas di dunia, Bayt Al-Hikmat di Bagdhad, melalui 3 tugas-fungsi  (domain) utamanya (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat/Community Services).

“Universitas telah berperan dan berkontribusi sangat signifikan bagi pembangunan peradaban umat manusia pada umumnya, dan pembangunan ekonomi (economic development) pada khususnya. Bayt Al-Hikmat menjadi rujukan Oxford University, Cambridge University, dan Sorbone University (Wallace-Murphy, 2017),” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Prof Rokhmin juga memberikan beberapa rekomendasi untuk UNM Menjadi  A Pancasila-Based World-Class University diantaranya pertama, pendirian PRODI baru meliupti INDUSTRY 4.0, SOCIETY 5.0, dan “Ilmu, Teknologi, dan Manajemen Lingkungan” terutama “Science and Technology of Changing Planet”.

Kedua, Penambahan Mata Kuliah baru yang wajib diikuti oleh semua PRODI: (1) Teknologi dan Ekonomi Digital (Digitalisasi, IoT, AI, Blockchain, Robotics, Big Data, Cloud Computing, dan Metaverse); (2) Ekonomi Hijau (Green Economy) dan Ekonomi Biru (Blue Economy), dan Ekonomi Pancasila.

Ketiga, Implementasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) semaksimal dan sebaik mungkin. Keempat, Penambahan dan penguatan Dosen dan tenaga non-akademik berkelas dunia. Kelima, Renovasi dan pembangunan baru infrastruktur dan sarana Kampus, seperti Laboratorium yang lengkap, fasilitas gedung dan ruang belajar yang memadai, dukungan fasilitas perpustakaan dan sebagainya.

‘’Semua komponen UNM (Dosen, Mahasiswa, Tenaga Non-Akademik, dan Pimpinan) mesti mengeluarkan kemampuan terbaiknya, dan bekerjasama secara sinergis,” tegasnya.

Keenam, Peningkatan Kolaborasi Penta Helix: UNM – Pemerintah – Industri (Swasta) – Masyarakat – Media Masa. Ketujuh, Perbaikan tata kelola (governance) UNM. Kedelapan, Peningkatan anggaran: APBN, APBD, Donasi (nasional dan luar negeri), dan lainnya.

‘’Dan yang tak kalah pentingya adalah Peningkatan IMTAQ menurut agama masing-masing, dan saling menghormati antar pemeluk agama (hidup harmonis),’’ pungkas Prof Rokhmin yang saat ini menjabat sebagai Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan itu.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER