MONITOR, Depok – Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Negeri Kota Depok yang juga Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kota Depok Mamad Mahpuddin meminta kepada para orang tua agar tidak memaksakan anaknya masuk di sekolah negeri tertentu, karena tidak ada istilah sekolah favorit maupun unggulan.
Hal tersebut dikatakan Mamad mengingat adanya sejumlah orang tua ataupun pihak-pihak tertentu yang masih memaksakan anaknya masuk di sekolah negeri, meski Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB tahun 2023 dinyatakan telah ditutup.
“Saya bermohon, kepada pemangku kepentingan, pemerhati pendidikan dan berbagai kalangan PPDB (sudah ditutup), kegiatan belajar sudah berlangsung. Jadi beri edukasi, agar (para siswa) menempati ruang-ruang sekolah yang masih menampung (peserta didik),” kata Mamad di kantor PWI Depok, Kamis (27/07/2023).
“Jika anaknya memang tidak bisa diterima lewat jalur yang telah disediakan, alangkah baiknya tidak memaksakan kehendak masuk ke sekolah negeri dengan cara memaksa,” sambungnya.
Mamad menyebut, para orang tua atau pihak-pihak tertentu harus memberikan edukasi kepada anaknya tentang metode pendidikan. Keterbatasan kuota menjadi alasan pihak SMA negeri di Depok tidak mengakomodir semua calon peserta didik.
“Jumlah kuota yang tersedia jauh lebih sedikit dari jumlah peminat. Jadi, itu alasan kami tidak bisa mengakomodir semua keinginan. Kami berharap semua pihak mengerti betapa dilemanya kami setiap musim PPDB,” tegas Mamad.
Untuk itu, Mamad pun mengimbau kepada seluruh orang tua yang hingga saat ini anaknya belum bersekolah agar berpikir bijak. Masih banyak satuan pendidikan yang masih mau menampung calon peserta didik baru di sekolah mereka.
“Kami satuan pendidikan tentu tidak ingin ada anak yang tidak sekolah di kota Depok. Karenanya, dengan menimbang akan hal itu Disdik Jabar melalui KCD Wilayah II membuat SMA 11 Terbuka yang tersebar di 7 titik di kota Depok (silahkan mendaftar),” pungkasnya.