MONITOR, Depok – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri menyebutkan, terdapat tiga hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Hal tersebut disampaikannya saat sosialisasi pendampingan layanan deteksi dini serta simulasi perkembangan anak autis dan kesulitan belajar pada pada program Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang dilaksanakan aula Teratai , lantai 1, Gedung Balai Kota Depok, Sabtu (22/07/2023).
“Pertama terhadap anak-anak istimewa, kita harus siap secara mental berhadapan atau beradaptasi dengan mereka. Kedua, kita harus siap secara ilmu,” tutur Bang SS, sapaannya, disela kegiatan tersebut.
Dia menyadari, sekolah-sekolah inklusi yang ada di Kota Depok masih kurang siap dalam melayani anak-anak istimewa. Salah satunya karena terbatasnya bekal ilmu dari para guru dalam menangani anak-anak tersebut.
“Memberikan peluang dan kesempatan mereka untuk sekolah sudah kita lakukan, tapi secara perlakuan ilmunya gak punya, jadi agak kesulitan juga,” katanya.
“Ini juga yang ingin kami dengar dari para narasumber kegiatan ini, harus seperti apa ke depannya,” ujar dia.
Hal berikutnya yang harus dipersiapkan adalah masa depan mereka. Sebab, para orang tua atau pemerhati anak istimewa tidak bisa mendampingi secara terus menerus, karena keterbatasan usia.
“Kita berharap ke depan mereka bisa menjadi pribadi-pribadi yang mandiri sama seperti anak-anak yang lain,” tutup Bang SS.
 Kota Depok, Supian Suri menyebutkan, terdapat tiga hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).){kind=link}