PERTANIAN

Waspada WBC di Lamongan, Kementan Giatkan Gerakan Pengendalian

MONITOR, Lamongan – Pengamanan pertanaman padi dari serangan hama wereng di Kabupaten Lamongan terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan. Bersama UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur, Kementan intensif memantau perkembangan kondisi serangan wereng batang cokelat (WBC) di Lamongan.

Menurut Mastur, Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Lamongan, hasil gerakan pengendalian (gerdal) WBC secara intensif di bulan Juni kemarin, saat ini di wilayah Lamongan bagian selatan, seperti Kecamatan Sukodadi, Lamongan, dan Kedungpring mulai memasuki masa panen. “Alhamdulillah, petani di Lamongan selatan berhasil panen. Dengan begitu, kami tetap harus waspada mengantisipasi populasi WBC tersisa yang dapat bermigrasi ke wilayah lain, terutama Lamongan bagian utara, seperti di Kecamatan Laren, Maduran, Sekaran, dll. Rencana dalam waktu dekat ini kami akan melaksanakan gerdal WBC sebagai langkah antisipasi di 7 kecamatan,” jelas Mastur.

Kepala UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur, Puji Sanyata mengungkapkan setelah dilakukan monitoring dan gerdal WBC secara intensif, kondisi populasi WBC di Lamongan terpantau menurun. “Meskipun demikian, kami tetap instruksikan kepada para petugas POPT di Lamongan dan sekitarnya, seperti Kabupaten Bojonegoro dan Tuban agar terus meningkatkan kewaspadaan WBC, mengingat hama ini mempunyai potensi migrasi yang tinggi,”tutur Puji.

Merespon hal ini, Plt. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Bambang Pamuji menyampaikan bahwa jajaran perlindungan tanaman pangan jangan sampai lengah meskipun populasi WBC terpantau menurun di Lamongan. “Kepada seluruh petugas, tetap waspada, tingkatkan pengamatan secara lebih intensif agar perkembangan WBC terdeteksi sedini mungkin sehingga dapat segera dilakukan upaya pengendalian yang tepat,” tegas Bambang.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menegaskan kembali bahwa kewaspadaan terhadap dampak perubahan iklim dan OPT adalah suatu keharusan. “Karena hal ini sebagai langkah nyata kita menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian bahwa sektor pertanian tidak bisa ditunda, produksi pangan harus terus berjalan dan meningkat meskipun menghadapi berbagai kendala,” tutup Suwandi.

Recent Posts

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 29 Zulkaidah

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan bahwa jemaah umrah masih bisa masuk…

44 menit yang lalu

Produsen Elektronik RI Jajaki Kerja Sama dengan Perusahaan Uzbekistan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian membuka peluang bagi para pelaku industri dalam negeri untuk memperluas…

49 menit yang lalu

Lepas MCH dan PKP3JH, Kemenag: Layani Jemaah Haji, Media Penjernih Informasi

MONITOR, Jakarta - Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo hari…

2 jam yang lalu

Draf RUU Kementerian Disetujui Semua Fraksi, Supratman Akui Bersyukur

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Supratman Andi Agtas mengaku bersyukur sebab…

4 jam yang lalu

Kemenag, Bappenas, dan KSP Sinergi Perkuat Kampung Moderasi Beragama di Wayame Ambon

MONITOR, Ambon - Kementerian Agama (Kemenag) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kantor Staf…

5 jam yang lalu

Stafsus Menag Dorong Guru PAI Punya Cara Ajar Tepat untuk 43 Juta Siswa di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) punya tanggung jawab penting. Yaitu, memberikan pemahaman…

7 jam yang lalu