BUMN

LPDB-KUMKM Sinergikan Ekosistem Koperasi dan Petani Tebu dengan BUMN

MONITOR, Jakarta – Dalam rangka mengembangkan ekosistem bisnis komoditi gula dari sektor koperasi dan petani tebu, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) tengah menjajaki kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Upaya sinergi ini dilakukan bersama dengan PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) atau Sugar Co yang merupakan Sub Holding Komoditi Gula PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang ditugaskan untuk mengelola seluruh pabrik gula milik PTPN Group di seluruh Indonesia.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, saat ini pihaknya tengah membahas skema pembiayaan dana bergulir untuk petani tebu melalui koperasi dalam rangka mendukung program ketahanan pangan komoditi gula.

“Jadi kami tengah membahas bersama PT SGN mengenai ekosistem pembiayaan dari dana bergulir LPDB-KUMKM kepada para petani tebu melalui koperasi, jadi nanti ada kerja sama tiga pihak antara LPDB-KUMKM, PT SGN, dan Koperasi,” ujar Supomo dalam keterangannya.

Supomo menambahkan, sebagai Sub Holding Komoditi Gula PTPN III (Persero), nantinya kedepan dalam kerja sama ini PT SGN akan melakukan verifikasi lahan pertanian tebu, manajemen pola tanam, hingga tahap akhir yakni lelang gula.

“Jadi intinya ekosistem pembiayaan awal dari LPDB-KUMKM sampai penjualan hasil gula itu coba kita amankan dalam ekosistem yang sehat,” kata Supomo.

Pembiayaan Petani Tebu

Kedepan, lanjut Supomo, pihaknya bersama dengan PT SGN akan segera menerbitkan payung hukum bersama yakni perjanjian kerja sama untuk menjalankan program sinergi ini.

Sebab, dengan adanya perjanjian kerja sama ini, maka akan semakin membantu para petani tebu dan juga koperasi untuk tumbuh dan berkembang, serta terlibat dalam rantai pasok pangan komoditi gula nasional.

“Kami akan segera membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT SGN agar posisi masing-masing jelas dalam program ini. Dan ini kedepan harapannya ketahanan pangan gula tercapai, para petani jelas pembiayaan dari mana, dan semakin punya pendapatan yang lebih tinggi karena mendapatkan pembiayaan yang terjangkau dari LPDB-KUMKM dan bisa menurunkan biaya produksi budidayanya,” jelas Supomo.

Pihaknya juga akan mereplikasi program sinergi bersama ini ke berbagai daerah yang memiliki potensi komoditi gula.

“Ini akan kami replikasi ke berbagai daerah, sampai ke Makassar juga sedang proses bersama PTPN 14,” pungkas Supomo.

Recent Posts

Menag Bertemu Masyariq, Bahas Layanan Arafah, Muzdalifah, dan Mina

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam kunjungan kerjanya ke Arab Saudi menggelar…

3 menit yang lalu

TNI AU Dirikan Posko Satgasud di Posko Induk Tanggap Darurat Bencana

MONITOR, Jakarta - TNI Angkatan Udara mendirikan Pos Komando (Posko) Satuan Tugas Udara (Satgasud), bertempat…

1 jam yang lalu

Industri Alat Kesehatan RI-Turki Jalin Kerja Sama Senilai USD 10,5 Juta

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri alat kesehatan agar bisa semakin berdaya…

5 jam yang lalu

Badan Karantina Indonesia Perkuat Sistem Ketelusuran Ekspor SBW ke Tiongkok

MONITOR, Jakarta - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean menyampaikan bahwa untuk memperkuat…

15 jam yang lalu

Pertamina dan Polri Tandatangani Kerja Sama Pengamanan Objek Vital Nasional

MONITOR, Surabaya - Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian…

16 jam yang lalu

Dibuka Seleksi Terbuka Eselon II Kemenag, Ini Formasinya

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama membuka pendaftaran seleksi terbuka calon pejabat pimpinan tinggi pratama atau…

16 jam yang lalu