Jumat, 22 November, 2024

Pantau UM-PTKIN, Wamenag: Harus Obyektif dan Profesional

MONITOR, Padang – Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2023 berlangsung serentak di 59 titik lokasi ujian yang telah disiapkan panitia.

Ujian UM PTKIN Tahun 2023 ini digelar secara online-onsite pada  29 Mei hingga 8 Juni 2023 dengan menggunakan aplikasi Sistem Seleksi Elektronik (SSE). Dengan SSE, ujian  menggunakan komputer (PC/Laptop) yang disediakan panitia dengan menggunakan sistem online dengan menggunakan aplikasi SSE UM PTKIN.

Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa’adi memonitor langsung dari UIN Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat, Senin (30/05/2023) Melalui aplikasi zoom yang terhubung secara langsung dengan Panitia Lokal SSE UM PTKIN se- Indonesia. Wamen mendengarkan laporan dan juga menanyakan berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapai dalam penyelenggaraan UM PTKIN 2023.

“Alhamdulillah akhirnya setelah pandemi, kita bisa menyelenggarakan UM PTKIN secara online-onsite. Seleksi mahasiswa baru ini adalah proses yang harus dilalui dan dijalani dengan baik, obyektif dan profesional. Saya harap seluruh panitia dapat mengawal dan memastikan bahwa Ujian UMPTKIN ini berjalan dengan baik dan lancar,” ungkap Wamen.

- Advertisement -

Dikatakannya bahwa seleksi mahasiswa baru ini adalah proses yang harus dilalui dan dijalani dengan baik dan profesional. “Saya harap seluruh panitia dapat mengawal dan memastikan bahwa Ujian UMPTKIN ini berjalan dengan baik dan lancar”.

Dalam kesempatan ini juga, Wamen mendapat laporan bahwa angka peminat masyarakat untuk masuk ke PTKIN tahun ini meningkat. “Meningkatnya peminat  Ini menunjukkan bahwa rasa kepercayaan masyarakat kepada PTKIN juga meningkat, hal ini harus direspon dengan baik,” tegas Wamen.

Menurutnya, apabila UM-PTKIN ini bisa terus berjalan dengan baik dan terus dikembangkan serta diperbaiki mulai dari proses awal hingga akhir maka akan mendapatkan calon peserta didik yang berkualitas di PTKIN. Sehingga pada waktunya nanti bisa meningkatkan minat masyarakat untuk lebih memilih jenjang pendidikan di PTKIN.

“UM PTKIN sangat strategis sebagai tahap awal mendapatkan calon-calon mahasiswa yang unggul dan terbaik dan dapat menjadi sarana meningkatkan mutu PTKIN”. Terang Zainut.

Wamen juga menanyakan perihal fasilitas pendampingan penyelenggara UM PTKIN kepada peserta difabel yang mengikuti ujian. Dijelaskan oleh salah satu panitia nasional, Undang bahwa Pesesta difabel mendapatkan fasilitas pendampingan selama mengikuti ujian, mereka akan mengikuti ujian di ruang terpisah dari peserta lainnya, dipandu ke ruang ujian dan didampingi oleh dua orang pendamping, satu  pendamping bertugas membacakan soal ujian dan satu pendamping lagi bertugas membantu mengisikan jawaban dari peserta difabel tersebut, terang Undang.

“Saya ingin mengingatkan kembali pesan Menteri Agama (Yaqut Cholil Qoumas) bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaring putra putri terbaik bangsa agar nantinya bisa melanjutkan pendidikannya di PTKIN,” Kata Zainut

Wakil Menteri Agama  mengapresiasi semua Rektor dan tim Panitita Nasional dan Panitia lokal UM PTKIN yang telah menyiapkan kegiatan ini dengan baik.  Sebanyak 1.461 peserta  UM PTKIN di UIN Imam Bonjol Padang

Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Martin Kustati  didampingi segenap jajarannya  juga ikut memantau pelaksanaan SEE UM-PTKIN di UIN Imam Bonjol Padang. Dia berpesan kepada seluruh panlok dan pengawas ruangan untuk melakukan pengawasan secara ketat dan bertindak obyektif kepada seluruh peserta.

“Kita tidak menginginkan ada kecurangan yang mengurangi obyektifitas penilaian dalam kelulusan peserta SSE UM-PTKIN. Oleh karena itu saya meminta seluruh pengawas melakukan pemantauan dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh peserta,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER