Jumat, 29 Maret, 2024

Dakwah GenZ, TA Menag: Produksi Konten Relevan dan Receh

MONITOR, Jakarta – Penggunaan media digital sangat mempengaruhi popularitas tokoh penceramah dan syiar keagamaan. Fakta ini disampaikan Tenaga Ahli Menteri Agama, Hasanuddin Ali, dalam diskusi ‘Peta Moderasi Beragama di Kelompok Media’ yang diselenggarakan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama.

Menurut Hasan, wawasan keagamaan Generasi Z (GenZ) atau mereka yang berusia antara 8-23 tahun, angat didominasi oleh dunia digital. Bahkan menurutnya, GenZ lebih menonton konten video ceramah dibandingkan membaca buku agama atau menghadiri pengajian secara langsung.

“Tantangan kita hari ini, kita harus mampu memberikan literasi digital yang baik termasuk dalam kajian keagamaan yang berisi isu-isu moderasi beragama kepada generasi X, milennial dan generasi Z,” ujar Hasan di Hotel 101 Urban Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Untuk menjawab tantangan digital, kata Hasan, dibutuhkan strategi yang matang dan terukur, manajerial yang bagus hingga kolaborasi antar elemen lain.

- Advertisement -

“Misalnya teman-teman (konten creator) ini harus mampu memproduksi konten-konten yang lebih relevan dan receh,” ucapnya Hasan, yang merupakan Pendiri Alvara Research Center ini.

Lebih lanjut, Hasan berpesan agar insan media mampu memasifkan penguatan informasi yang bernuansa moderasi agar mampu menyeimbangkan produksi konten yang berpotensi memecah belah menjelang Pemilu.

“Kami di Kementerian Agama mendorong agar teman-teman (media) meminimalisir dampak dari politik identitas, karena yang sering dimainkan itu soal isu agama, bukan ras,” ujarnya mengingatkan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER