MONITOR, Serang – Sejumlah komoditas pertanian dan perkebunan yang ada di wilayah Banten ternyata, sangat di minati pasar luar negeri. Termasuk, daun rajang talas beneng. Di sini terdapat 263 hektare produksi Talas Beneng yang tersebar di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lebak.
Pelepasan ekspor daun talas beneng dilakukan oleh Unni Talas Beneng bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten, bertempat di Kelurahan Gelam, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Provinsi Banten, Rabu (24/05/2023).
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Banten, Agus M. Tauchid menyampaikan Talas Beneng merupakan komoditas endemik unggulan Banten, hampir semua bagian dari tumbuhan Talas Beneng bisa diolah, dan kali ini yang diekspor merupakan Daun Rajang Talas Beneng.
“Nantinya kita melalui APBD dan APBN akan melakukan hilirisasi membantu para petani Talas Beneng di daerah agar produk unggulan kita bisa bersaing dengan daerah lain dan jadi kekuatan ekonomi kita,” pungkas agus.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota komisi IV DPR RI, Hj Nuraeni menyampaikan bahwa dengan Talas Beneng ini, Banten memiliki local wisdom, kebanggaan bagi kita semua. Harapannya kolaborasi dan sinergitas sangat penting. Perlu dukungan dan penguatan dari instansi terkait.
Direktur PPHTP Kementerian Pertanian, Batara Siagian juga berkomitmen akan menurunkan Tim untuk proses sertifikasi agar meminimalisir resiko penurunan kualitas dan standar komoditas ekspor.
Hal tersebut selaras dengan harapan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi agar proses dalam hilirisasi perlu didampingi hingga terjaga mutu serta stabilisasi harga.
Di tempat terpisah Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Eni Tauruslina menyampaikan, guna memenuhi permintaan akan daun talas beneng ke luar negeri dilakukan peningkatan produksi talas beneng melalui teknologi dari Litbang dan pendampingan dari petugas daerah.