MONITOR, Jakarta – Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulogebang menyediakan 17 kamar penginapan untuk menginap. Fasilitas penginapan yang berlokasi di Gedung A ini memiliki ukuran kamar 2×3 meter.
Kepala UP Terminal Terpadu Pulogebang, Emanuel Kristanto mengatakan, fasilitas penginapan diperuntukan khusus untuk penumpang pemilik tiket serta diprioritaskan bagi penyandang disabilitas, Ibu hamil dan lansia.
“Kamar dilengkapi fasilitas pendingin ruangan, matras untuk tidur, serta kamar mandi terpisah,” ujarnya, Kamis (20/04/2023).
Emanuel menjelaskan, penumpang hanya perlu menunjukkan tiket bus dan Kartu Tanda Penduduk, serta membayar tarif menginap sebesar Rp 15.000 per malam. Khusus untuk mandi, penumpang dikenakan biaya tambahan Rp 5.000.
“Bisa untuk menunggu keberangkatan atau transit sambil beristirahat nyaman. Misalkan pada waktu arus balik, begitu dia nyampe ke sini tengah malam atau dini hari bisa istirahat memanfaatkan fasilitas ini,” terangnya.
Menurutnya, fasilitas penginapan yang tersedia di terminal ini aman dan nyaman untuk pemudik karena selain dijaga petugas keamanan juga dilengkapi kamera pengawas (CCTV).
“Petugas keamanan selalu berjaga di pintu masuk penginapan untuk memantau penginap yang keluar masuk. CCTV kami pasang di luar kamar tapi masih di area penginapan,” bebernya.
Ia merinci, dari 17 kamar tersebut, sebanyak sembilan kamar untuk penumpang laki-laki dan delapan untuk perempuan. Area kamar dipisah yakni, lorong luar untuk laki-laki dan lorong bagian dalam untuk perempuan.
“Kita jamin keamanan dan kenyamanan, Terminal Terpadu Pulogebang yang jadi prioritas kita adalah keamanan. Jadi bagaimana kita membuat masyarakat yang menggunakan terminal ini seaman mungkin,” ungkapnya.
Emanuel menambahkan, jumlah kamar akan diperbanyak dan fasilitas juga akan ditingkatkan dengan penambahan dipan dan area makan.
“Ke depan akan kita tambah jumlahnya karena permintaannya cukup tinggi,” tandasnya.