MONITOR, Kendal – Dalam rangka mendukung ketersediaan akses, dan konsumsi pangan berkualitas, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengadakan kegiatan pengelolaan produksi kedelai, melalui Gerakan Panen Kedelai di Desa Kaliyoso, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Kamis (13/04/2023).
Darmawan Ketua Poktan Karya Jaya 3 mengatakan panen kedelai dilaksanakan hingga akhir April 2023 seluas 100 ha, dengan varietas grobogan. Produktivitas hasil panen kedelai ini mencapai rata-rata 2 ton/ha.
“Hasil panen kedelai 100 ha ini sudah dilakukan MoU dengan produsen benih seharga Rp.13.000/kg. Proses panen kedelai dengan cara sabit dan dijemur 1 hari untuk mengurangi kadar air. Setelah itu, dibersihkan menggunakan power thresher, biji kedelai dikumpulkan di gudang poktan dan nanti dibawa oleh produsen benih” terangnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal Pandu Rapriat Rogojati menyampaikan hampir setiap tahun Desa Kaliyoso Kecamatan Kangkung selalu tanam kedelai, biasanya kelompoktani menanam pada Januari, tapi musim ini, tanamnya maju jadi bulan Desember.
“Ini salah satu wilayah yang menjadi unggulan di Kabupaten Kendal untuk sentra kedelai dan nantinya akan diperluas lahan kedelai ke wilayah lain di Kendal. Karena secara perhitungan ekonomi, jika kedelai dikelola secara serius dan dibenahi sistem pemasaran kedelai, akan menguntungkan para petani” ujarnya.
Secara terpisah, Direktur Aneka Kacang dan Umbi (AKABI) Kementerian Pertanian Republik Indonesia Yuris Tiyanto memaparkan arahan presiden terkait bidang pertanian. Diantaranya dalam mengembangkan komoditas prioritas, seperti padi, jagung, kedelai maupun komoditas pertanian lainnya. Hal ini sebagai bentuk mengurangi impor. Pada kedelai ada 5 akurat yang harus dilaksanakan.
“Ada lima resep sukses dalam berbisnis kedelai. Pertama, akurat lahan dan petani. Kedua akurat sarana produksi. Ketiga, akurat budidaya, mulai dari teknologi dan pembekalan yang baik. Keempat, akurat siklus usaha dan kelima, akurat pembiayaan” terangnya.