Jumat, 22 November, 2024

UIN Bandung PTKIN Pertama yang Terintegrasi dengan JDIH Nasional

MONITOR, Bandung – Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menjadi kampus pertama di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang terintegrasi dengan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional (JDIHN) yang terpusat di Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Diden Priya Utama, S.Kom, Subkoordinator Digitalisasi Dokumen Hukum Pusat JDIHN membenarkan ihwal UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang telah memiliki JDIH dan terintegrasi ke JDIHN. “Iya betul. Alhmdulilah. Sejak tanggal 6 Maret, UIN Bandung menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri pertama yang terintegrasi dengan JDIHN,” tegasnya, Selasa (7/3/2023).

Untuk di Jawa Barat baru ada dua kampus, “UIN Sunan Gunung Djati bersama dengan ITB untuk di Jawa Barat telah terhubung dengan jaringan JDIHN yang terpusat di BPHN Kemenkumham RI,” jelasnya.

Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) merupakan wadah pendayagunaan bersama atas bahan dokumen hukum secara tertib, terpadu dan berkesinambungan serta merupakan sarana pemberian pelayanan informasi hukum secara lengkap, akurat, mudah, dan cepat.

- Advertisement -

Pembentukan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional (JDIHN), secara historis merupakan salah satu rekomendasi dari kegiatan pembangunan hukum nasional yaitu Seminar Hukum Nasional III tahun 1974 di Surabaya yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum.

Hasil seminar menilai dokumentasi hukum terhadap pembangunan hukum nasional masih sangat lemah karena belum mampu menyediakan dokumen dan informasi hukum serta sistem temu kembali dengan cepat dan tepat pada saat dibutuhan.

Kemudian dalam upaya menjamin terciptanya Pengelolaan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang terpadu dan terintegrasi maka lahirlah Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional yang salah satu tugasnya adalah melakukan pembinaan, pengembangan dan monitoring pada anggota JDIHN yang terdiri dari:

  1. Biro Hukum dan/atau unit kerja yang tugas dan fungsinya menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan dokumen hukum pada:
    a. Kementerian Negara;
    b. Sekretariat Lembaga Negara;
    c. Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
    d. Pemerintah Provinsi;
    e. Pemerintah Kabupaten/Kota; dan
    f. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
  2. Perpustakaan hukum pada perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta;
  3. Lembaga Lain yang bergerak di bidang pengembangan dokumentasi dan informasi hukum yang ditetapkan olen Menteri.

Selain itu, amanat pada Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 menegaskan bahwa tujuan dari JDIHN adalah:
a. menjamin terciptanya Pengelolaan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang terpadu dan terintegrasi di berbagai instansi pemerintah dan institusi lainnya;
b. menjamin ketersediaan dokumentasi dan informasi hukum yang lengkap dan akurat, serta dapat diakses secara cepat dan mudah;
c. mengembangkan kerja sama yang efektif antara Pusat jaringan dan Anggota jaringan serta antar sesama Anggota jaringan dalam rangka penyediaan dokumentasi dan informasi hukum; dan
d. meningkatkan kualitas pembangunan hukum nasional dan pelayanan kepada publik sebagai salah satu wujud ketatapemerintahan yang baik, transparan, efektif, efisien, dan bertanggung jawab.

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Prof. Dr. Fauzan Ali Rasyid, M.Si., didampingi oleh Ketua JDIH UIN Bandung, Dian Rachmat Gumelar, S.H., M.H., menjelaskan kehadiran JDIH ini dalam rangka mendukung penuh program BPHN Kementerian Hukum dan HAM RI. Perguruan tinggi mempunyai peran strategis dalam mengelola dan menyediakan informasi tentang produk-produk hukum dan pengelolaan jaringan dokumentasi informasi hukum sebagai bagian dari pendidikan hukum.

Selama ini keberadaan buku, bahan bacaan dan dokumen hukum berupa peraturan perundang-undangan dan non peraturan perundang-undangan sebagai aset dokumentasi dan informasi hukum yang tersebar di setiap lembaga pemerintah maupun non pemerintah.

Di era keterbukaan informasi publik, Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) merupakan kebutuhan primer untuk dapat diakses oleh masyarakat luas termasuk sivitas akademika perguruan tinggi.

“Keberadaan JDIH merupakan hal yang penting dalam pembangunan hukum, pendidikan hukum dan penyelenggaraan pemerintahan serta kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya.”

Untuk itu keperluan dokumentasi dan informasi yang lengkap, komprehensif dan terpadu sebagai suatu sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan untuk mendukung reformasi hukum.

Untuk mengoptimalkan peran strategis dimaksud, UIN Sunan Gunung Djati Bandung membentuk Unit Pelaksana Teknis Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum melalui Surat Keputusan Rektor Nomor 324 Tahun 2022 tertanggal 13 Desember 2022.

“Hadirnya JDIH di UIN Sunan Gunung Djati Bandung tentu saja diharapkan mampu memenuhi kebutuhan akan dokumen dan informasi hukum tidak hanya bagi sivitas akademika tetapi juga bagi masyarakat pada umumnya. Mudah-mudahan terwujud,” tegasnya.

Rencananya pada tanggal 5 April 2023 akan dilaksanakan Launching dan Peresmian Kantor JDIH UIN Sunan Gunung Djati Bandung oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM RI, Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej, S.H. M.Hum yang bertempat di Gedung Anwar Musaddad. “Mohon doanya dari sivitas akademika agar berjalan lancar sesuai harapan bersama,” pungkasnya.

Informasi tentang JDIH bisa diakses melalui laman jdih.uinsgd.ac.id dan berkunjung ke Kantor JDIH UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Gedung Fakultas Syariah dan Hukum (FSH).

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER