Senin, 25 November, 2024

DPR Apresiasi Komitmen Pertamina Tangani Korban Depo Plumpang

MONITOR, Jakarta – Komisi VII DPR meninjau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang Jakarta yang mengalami musibah kebakaran. Dalam kunjungan tersebut, anggota Komisi VII DPR RI mengapresiasi komitmen Pertamina dalam menangani korban peristiwa tersebut.

Anggota Komisi VII yang Maman Abdurrahman, Syaikhul Islam, Abdul Kadir Karding, Hendrik H Sitompul, Diah Nurwitasari, dan Nasril Bahar diterima diterima langsung Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Termasuk Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono dan jajaran Direksi PT Pertamina Patra Niaga serta manajemen terkait.

Dalam kunjungan tersebut, anggota Komisi VII DPR RI berdiskusi sekaligus mendengarkan pemaparan mengenai insiden di TBBM Plumpang dengan pihak Pertamina.

Setelah berdiskusi dan mendengar pemaparan, para legislator memberikan apresiasi atas komitmen Pertamina dalam menangani insiden Plumpang. Maman Abdurrahman mengatakan, Komisi VII ingin memastikan komitmen yang sangat serius dari Pertamina. Dalam hal ini, pihak yang menjadi korban sudah ditangani secara baik dari segi kesehatan, termasuk penangangan di rumah sakit.

- Advertisement -

“Semua langsung ditangani dan kami mengapresiasi hal tersebut. Sekarang, tinggal bagaimana, target jangka pendek, menengah, dan jangka panjangnya, “ujar Maman, Selasa (7/3/2023).

Dari hasil diskusi dan penjelasan Pertamina, imbuh Maman, terdapat dua hal yang bisa digarisbawahi. Pertama, mengenai permasalahan atau penyebab kebakaran, yang belum bisa diambil kesimpulan terlalu dini. Sebab, saat ini masih dalam proses investigasi dari tim-tim yang berkepentingan.

“Lalu kedua, terkait kondisi mitigasi, advokasi, serta beberapa dampak ataupun kondisi pascakebakaran,” jelas Maman.

Maman menambahkan, TBBM Plumpang merupakan objek vital nasional (Obvitnas), yang menjadi salah satu titik tumpu penyuplai energi untuk masyarakat. Karena itu, perlu titik temu pascainsiden sehingga menjadi solusi dari berbagai permasalahan. Salah satunya, tegas Maman, melalui pembentukan buffer zone hijau dan biru.

“Yang harus dipahami publik,TBBM Plumpang adalah objek vital nasional karena merupakan titik tumpu penyuplai bahan bakar. Tetapi kami pastikan bahwa pasokan ke masyarakat tidak terganggu. Tadi kami melihat, terdapat satu langkah yang memang perlu dilakukan Pertamina dan kami mendorong untuk itu yakni membuat buffer zone hijau dan biru,” ucapnya.

Buffer zone hijau dan biru adalah buffer zone ramah lingkungan yang bisa menyekat atau membatasi antara lokasi area dan masyarakat.

“Hijau artinya ramah lingkungan, ada pepohonan. Lalu biru merupakan daerah aliran sungai. Mudah-mudahan ini bisa jadi salah satu solusi yang cukup komprehensif dan menyelesaikan permasalahan yang ada,” tutupnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER