MONITOR, Jakarta – Rapat Koordinasi Logistik (Rakorlog) TNI Tahun Anggaran 2023 merupakan kegiatan yang sangat penting di awal tahun sebagai media untuk membangun komunikasi antara staf logistik TNI dengan staf logistik Angkatan, Kotamaops dan Balakpus TNI, serta staf terkait lainnya untuk menjamin pelaksanaan program kerja dan anggaran bidang logistik tahun berjalan.
Hal tersebut disampaikan Kasum TNI Letjen TNI Bambang Ismawan, dalam amanatnya yang dibacakan oleh Aslog Panglima TNI Mayjen TNI Nissa Yani pada Rakorlog TNI TA.2023 yang mengusung tema “Logistik Siap Mewujudkan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI”.
Bambang Ismawan menjelaskan, Rakorlog TNI bertujuan untuk mendapatkan feed back hasil penyelenggaraan logistik Tahun 2022 dan untuk menyamakan presepsi dalam menyelenggarakan logistik untuk mendukung Operasi Dalam Negeri (Opsdagri) dan Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (OPPD) pada Tahun 2023.
“Sementara sasarannya adalah; terjalinnya koordinasi antara Slog TNI dengan staf logistik angkatan, Kotamaops, Balakpus TNI dan staf lain yang terkait bidang logistik; tersosialisasinya kebijakan pimpinan TNI tentang logistik Tahun 2023 dan hal-hal penting lainnya untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas di lapangan; terpenuhinya update dukungan bidang logistik menyesuaikan perkembangan yang berpengaruh terhadap gelar kekuatan TNI; terumuskannya rencana gelar kekuatan dan dukungan dalam pelaksanaan operasi dan latihan TNI Tahun 2023; dan tercapainya kesamaan pola pikir, pola sikap dan pola tindak bidang logistik untuk mendukung operasi dan latihan Tahun 2023,” ujarnya di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023).
Ia pun berharap peserta Rakor dapat memanfaatkan forum ini dengan sebaik-baiknya, untuk menyamakan persepsi dan menyelaraskan langkah serta berkoordinasi yang baik sesama komunitas logistik untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI.
Di lokasi yang sama, Aslog Panglima TNI menyampaikan bahwa Logistik tidak boleh menghambat tugas operasi, apapun bentuknya termasuk yang di daerah dan jangan katakan logistik tidak mampu, kalau perlu hutang dahulu tidak apa-apa yang penting operasi harus berjalan, setelah itu administrasi baru diselesaikan di belakang.
“Berapapun kalau untuk operasi akan kita dukung, karena logistik tidak pernah mengenal kata kekurangan dan jangan ada kalimat operasi tidak dapat berjalan karena kurangnya dukungan logistik,” pungkas Aslog Panglima TNI Mayjen TNI Nissa Yani.