Categories: PETERNAKAN

Kementan Tegaskan Penyakit Jembrana pada Sapi Tidak Menular ke Manusia

MONITOR, Jakarta – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah menegaskan bahwa penyakit Jembrana yang saat ini sedang merebak di Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan tidak menular ke manusia. Hal tersebut disampaikan oleh Nasrullah melalui Siaran Persnya hari ini Senin (27/2).

“Penyakit Jembrana hanya menyerang Sapi Bali (tidak menular pada sapi jenis lain) dan tidak bersifat zoonosis, penyakit ini juga tidak dapat menular dari hewan ke manusia maupun sebaliknya,” ungkap Nasrullah.

Lebih lanjut Ia jelaskan bahwa virus penyebab penyakit Jembrana dapat masuk ke tubuh hewan peka melalui kontak langsung dengan hewan tertular dan bisa juga disebarkan melalui insekta penghisap darah.

“Karena bukan zoonosis, maka masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi daging sapi,” kata Nasrullah menekankan.

Nasrullah juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengkonsumsi daging sapi yang berasal dari rumah potong hewan (RPH) yang di bawah pengawasan dokter hewan, atau membeli produk yang sudah memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV).

Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin menyampaikan, sampai saat ini penanganan kasus penyakit Jembrana di Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan terus dilakukan, khususnya dengan kegiatan vaksinasi dan pembatasan lalu lintas, dan kontrol vektor.

Nuryani menjelaskan, penyakit yang disebabkan oleh Retrovirus pada Sapi Bali ini ditandai dengan demam tinggi, peradangan selaput lendir mulut, pembesaran kelenjar pertahanan, dan mencret (diare) yang sering bercampur dengan darah, hingga menyebabkan kematian ternak.

“Potensi kerugian ekonomi akibat penyakit Jembrana cukup besar, sehingga ini menjadi perhatian kita untuk mengendalikannya,” ungkap Nuryani.

Menurutnya, selain pelaksanaan vaksinasi dan pemberian vitamin untuk menjaga kekebalan tubuh ternak, Nuryani juga meminta agar peternak memastikan ternaknya mendapatkan pakan yang cukup, dan menjaga kebersihan kandang.

“Peternak dan masyarakat juga dapat mendukung dengan menjaga kebersihan dan kesehatan ternaknya dan lapor segera ke petugas apabila ada kecurigaan kasus penyakit Jembrana agar segera dapat diindaklanjuti,” kata Nuryani.

“Kami juga meminta kepada Pemerintah Daerah agar melakukan pendampingan dan juga secara intensif melakukan kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada masyarakat dan peternak agar penyakit ini segera terkendali”, peterpungkasnya.

Recent Posts

Tiga Terobosan Perdana Haji 2025, Terbuka, Efisiensi Hingga Kompetitif

MONITOR, Jakarta - Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 mencatat sejarah baru dengan hadirnya tiga kebijakan…

6 jam yang lalu

Menuju Indonesia Emas 2045, Prof Rokhmin: Pelajar NU Harus Jadi Garda Terdepan Inovasi

MONITOR, Jakarta - Aula PCNU Kabupaten Cirebon penuh sesak oleh semangat muda, ratusan pelajar Nahdlatul…

14 jam yang lalu

Kementerian PU Pastikan Progres Pembangunan Sekolah Rakyat Sesuai Target

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan progres pembangunan dan renovasi fasilitas Sekolah Rakyat…

14 jam yang lalu

DPR: Tidak Pernah Ada Kejelasan Siapa Saja 113 Orang Penulis Ulang Sejarah Indonesia

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana mendorong adanya transparansi dalam penulisan…

15 jam yang lalu

Pangkas Impor, Kemenperin dan YPTI Produksi Komponen Welcab Alphard

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memacu pertumbuhan dan daya saing industri otomotif nasional melalui…

18 jam yang lalu

Kemenag Salurkan Bantuan 310 Miliar Lebih kepada Yatim dan Penyandang Disabilitas di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Lembaga Amil Zakat…

21 jam yang lalu