MONITOR, Semarang – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan ketersediaan beras di Kabupaten Semarang aman bahkan hingga usai lebaran. hal ini dipastikan Mentan usai melakukan panen padi bersama bupati Semarang Ngesti Nugraha di Dusun Krasak Desa Boto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Jawa Tengah dilahan seluas 160 hektar.
“Jadi saya dengan pak bupati semarang hari ini memastikan bahwa produktivitas kita di semarang, termasuk di Jawa Tengah sekarang memasuki masa panen raya, dan ini juga mensimbolkan bahwa seluruh indonesia sekarang lagi memasuki panen raya padi”ucap SYL pada pewarta Senin sore (27/2).
SYL sangat yakin bahwa panen raya padi kali ini mampu mencukup ketersediaan stok jelang ramadhan dan idul fitri. Hal ini dapat dilihat dari data dilapangan, BPS dan citra satelit.
“Saya kira saya hari ini saya tetap pede, apa yg di perlihatkan pak bupati Ngesti sebagai kekuatan yang ada di Jawa Tengah ini dan pak Ganjar tentu, kita berharap memang Semarang bisa over produksi dan bisa membantu tidak hanya Jawa Tengah tetapi tentu untuk kepentingan nasional secara keseluruhan”pungkasnya.
merespon pernyataan Mentan SYL Bupati Engesti menyatakan dukungannya terkait peningkatan produksi padi.
Ngesti menjelaskan ketergantungan penggunaan pupuk kimia masih cukup tinggi.
Dia mencontohkan lahan yang baru saja dipanen olehnya dan Mentan menghasilkan padi hanya 6 ton/ha tetapi menggunakan pupuk kimia seperti urea 250 kg dan NPK 250 kg.
Harapan Ngesti kedepan mereka mampu menggurangi ketergantungan pupuk kimia sehingga biaya produksi bisa ditekan dan pendapatan bisa maksimal dan kesuburan tanah bisa kembali lagi.
“Saat ini sudah memulai progam yang namanya “Pemurnian Lahan/Tanah” yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Semarang”terangnya.
Program Pemurnian Tanah ini menggunakan pupuk kandang/kompos yang sudah difermentasi. salah satu lahan percobaan ada di desa Brongkol kecamatan jambu dan terbukti penggunaan pupuk kimia berkurang. biasanya pupuk kimia 250 Kg menjadi hanya 130 kg dan produksinya dari 6,6 ton/ha menjadi 8,8 ton/ha.
Ngesti berharap Mentan SYL dapat mendukung program tersebut sehingga hasil yang didapatkan dapat lebih banyak lagi.
Ditempat yang sama Dirjen Tanaman Pangan Suwandi menyebutkan program yang dilakukan oleh Bupati Semarang sudah benar, karena sudah waktunya petani memperbaiki tanah lahan pertanian yang sudah mulai rusak akibat penggunaan pupuk kimia sintetis yang berlebihan.
“Saya pastinya sangat mendukung penggunaan bahan-bahan alami seperti bapak bupati lakukan, bisa juga menggunakan Biosaka,”ucap Suwandi.
“Sesuai arahan Pak Mentan, kita akan terus mendorong inovasi-inovasi baru dibidang pertanian dengan menggunakan bahan alami untuk meningkatkan produksi sekaligus meningkatkan pendapatan petani” tutup Suwandi.