MONITOR, Semarang – Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) untuk Pemilu 2024 di Kota Semarang mulai melakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit) secara door to door, ke rumah warga di kota ini.
Seorang petugas Pantarlih bernama Bagas, melakukan proses coklit di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, Jalan Gubernur Budiono No 8 Semarang. Saat bertemu dengan orang nomor satu di Jawa Tengah ini, Bagas tampak grogi.
Melihat hal tersebut, Ganjar pun berusaha mencairkan suasana agar petugas Pantarlih tersebut tidak tegang. “Sampeyan sudah makan belum, jangan ndredheg lho, nanti malah keliru nulisnya,” ucap Ganjar, berupaya mencairkan suasana.
Bagas yang didampingi Ketua KPU Jateng, Paulus Widjanarko dan Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom itu tampak tak bisa berhenti tersenyum saat digoda Ganjar, terutama saat mencocokkan data pemilih.
Menyadari kegugupan Bagas, mantan anggota DPR RI itu pun berusaha menenangkan. Sesekali Ganjar melontarkan candaan. Bagas mengaku senang bisa bertemu dengan Ganjar Pranowo.
“Tadi sempet grogi, ya ini deg-degan juga, baru pertama kali. Ini baru pertama kali saya bertemu dengan Pak Ganjar. Ini untuk pengalaman saya, ya sangat bahagia sekali bisa bertemu, mencocokan data langsung milik Pak Ganjar,” katanya.
Bagas mengatakan, coklit dengan Ganjar semakin menambah semangatnya, untuk dapat menyelesaikan tahapan dari rangkaian Pemilu 2024. Dia juga berharap, masyarakat akan tergugah, dan membantu tahapan coklit agar dapat berjalan dengan lancar.
“Semoga ini menjadi sebuah semangat buat temen-temen Pantarlih yang lain, dan untuk masyarakat untuk menaikkan (kesadaran memilih) tentu nanti di dalam pemilu,” kata Bagas, yang sebelumnya pernah bekerja di fasilitas kesehatan di Kota Semarang.
Satu bulan ke depan, Bagas akan bertanggungjawab melakukan coklit terhadap 130 KK dengan total 259 data pemilih di tiga RT di Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur.
“Kendalanya Pantarlih ini karena di wilayah saya ada rumahnya yang di luar RT-RW, ada yang kerja. Tentu kita masalah kendala waktu aja sih untuk datang ke rumah,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengajak masyarakat khususnya di Jawa Tengah agar membantu tugas Pantarlih.
“Problemnya kalau tembok atau pagarnya tinggi, ayo bantu agar coklitnya bisa cepat berjalan, dan kemudian nanti semua bisa gunakan hak pilih,” katanya.
Ganjar mengatakan, proses coklit tidak memakan waktu lama. Hanya membutuhkan waktu sekitar tiga menit. Masyarakat tinggal meluangkan waktunya sebentar, serta menyiapkan KTP dan Kartu Keluarga.
“Inilah pencocokan dan penelitiannya. Tidak sulit, gampang sekali dan waktunya saya kira nggak akan lebih dari tiga menit, kalau kita sudah menyiapkan. Maka siapkan KTP-mu, siapkan KK-mu dan berikan data yang paling benar,” tandasnya.