Selasa, 19 Maret, 2024

Simbol Kerukunan Umat, Ganjar Kawal Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah

MONITOR, Magelang – Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kabupaten Magelang akhirnya dimulai setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Pembangunan diawali dengan ground breaking oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pembangunan Masjid Agung di atas lahan seluas lima hektare itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng Pemerintah Kabupaten Magelang dan Kementrian Agama (Kemenag) setempat.

“Ini sempat tertunda sudah dua tahun akibat pandemi, sekarang Alhamdulillah kita datang untuk bisa ground breaking, karena pada tahun ketiga ini akhirnya bisa dilanjutkan lagi,” ujar Ganjar.

Politikus berambut putih itu berpesan agar pengerjaannya dilaksanakan secara maksimal, dan memperhatikan kualitas.

- Advertisement -

“Saya titip agar semuanya bisa on time, bagus, terus kualitasnya dijaga. Kita berikan yang terbaik untuk bangun rumah ibadah, dan kerukunan akan muncul di sini, orang akan guyub rukun di sini,” tegasnya.

Selain itu, dalam pelaksanaannya, Ganjar memastikan akan melibatkan kaum difabel terkait dengan fasilitas yang dibutuhkan, agar ramah bagi penyandang disabilitas.

“Maaf, bagi kawan-kawan yang hidup di bawah kemiskinan juga kita libatkan,” paparnya.

Magelang, ungkap Ganjar, menjadi lokasi yang dipilih untuk berdirinya MAJT karena mampu menjadi simbol kerukunan antarumat beragama. Nantinya, MAJT diharapkan menjadi pusat moderasi beragama.

“Di sini ada Candi Borobudur, ada kelenteng, gereja juga. Saya berharap masjidnya dapat menjadi pusat moderasi beragama. Sehingga, saya bayangkan tokoh-tokoh agamanya bisa ngobrol, karena di bawahnya ada tempat untuk menjadi ruang pertemuan,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar secara tegas menyampaikan, proses pembangunan MAJT jangan sampai ada tindakan koruptif.

“Tidak hanya rumah ibadah ya, tapi semuanya. Jangan dikorupsi, dan tadi saya bilang berulang-ulang, apalagi ini rumah ibadah. Itu saya tekankan di awal. Makanya kalau ada yang minta-minta, lapor saya,” tegas dia.

Kepala Dinas DPUBMCK Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono menyampaikan, pembangunan MAJT di Desa Sawitan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, diinisiasi pada 2019. Namun sempat terkendala pandemi Covid-19.

“Sudah diinsiasi 2019, memakan lahan lima hektare. Ini kolaborasi. Pemprov sediakan 3,2 hektare, Pemkab 1,6 hektare, dan Kemenag 0,13 hektare,” katanya.

Hanung menambahkan, hasil lelang konstruksi senilai Rp118 miliar. Ditargetkan pembangunan akan selesai pada November 2023.

“Luas bangunan 24.866 meter persegi, dengan kapasitas jemaah 5.000 orang. Terdiri dua lantai, yang bawah Islamic center dan plasa, lantai dua untuk sembahyang,” jelasnya.

Ditambahkan, proyek MAJT juga didukung CSR yang akan membantu rehab rumah tak layak huni (RTLH) sebanyak 20 unit.

“Kami juga ada dukungan CSR akan membangun 20 unit RTLH. Ini satu kepedulian teman-teman dari penyedia jasa. Termasuk jambanisasi dan gorong-gorong di desa,” tandasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER