Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna awal tahun 2023
MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengungkapkan defisit APBN terjadi di tahun 2022 sebesar 2,38 persen, lebih kecil dari target 4,5 persen. Selain itu, pendapatan negara 115,9 persen dari target atau tumbuh 30,6 persen, didukung oleh penerimaan pajak yang mencapai 115,6 persen.
Data tersebut diungkap Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna perdana tahun 2023 di Istana Negara, yang membahas tentang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Jokowi menekankan APBN selama tahun 2022 menjadi faktor untuk menstabilkan dan menjaga masyarakat dan ekonomi dari guncangan-guncangan.
Ia menegaskan, seluruh sektor perekonomian sudah pulih kembali, termasuk sektor-sektor yang terhantam sangat berat selama pandemi Covid-19 seperti transportasi, akomodasi, dan makanan minuman.
“Secara regional, pemulihan ekonomi terjadi di semua daerah. Ini menurunkan pengangguran dari tadinya 7,1 persen ke 5,9 persen, dan kemiskinan dari 10,2 persen ke 9,5 persen,” tutur Jokowi dalam paparannya.
Ia mengaku optimis dalam mengarungi perekonomian tahun 2023. Namun, optimisme tersebut, kata Jokowi, harus disertai dengan kewaspadaan di tengah situasi sulit ekonomi global tahun ini dan banyaknya negara yang diprediksi mengalami resesi.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memperkuat arah pembangunan industri nasional melalui implementasi Strategi Baru…
MONITOR - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof Rokhmin Dahuri menjadi pembicara kunci dalam ajang…
MONITOR, Malang - Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan komitmennya dalam…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian memperkuat kolaborasi bersama Bank Indonesia, HIPMI Jakarta Selatan, dan pelibatan…
MONITOR, Jakarta - Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah mempublikasikan pedoman pendidikan inklusif…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras berharap Pemerintah…