Menparekraf Sandiaga Uno menghadiri agenda Silaturrahim dan Halaqoh Ulama Pengasuh Pondok Pesantren
MONITOR, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menjadi incaran kader PPP ketika menghadiri agenda Silaturrahim dan Halaqoh Ulama Pengasuh Pondok Pesantren dalam Rangka Harlah Emas 50 tahun PPP.
Kader PPP yang mengenakan seragam hijau berebut foto bersama mantan Wagub DKI Jakarta itu. Sandiaga pun merasakan kebahagiaan ketika bertemu para ulama, santri dan kalangan emak-emak dalam forum tersebut.
“Saya merasakan betul manfaat tersebut ketika hadir dalam agenda Silaturrahim dan Halaqoh Ulama Pengasuh Pondok Pesantren dalam Rangka Harlah Emas 50 tahun PPP. Selain bertemu dengan para ulama, mendapatkan banyak ilmu dan hikmah, saya juga berdialog dengan emak-emak,” ucap Sandiaga Uno, Senin (16/1/2023.
“Bagi saya, dialog dengan emak-emak itu seru. Ada aja yang bikin tertawa bahagia. Dan bahagia bisa bikin umur jadi panjang. Bukan begitu ibu-ibu? Selain bikin umur panjang, bahagia bikin kita semangat bekerja dan berkarya. Setelah tertawa bersama emak-emak ini, saya jadi semakin semangat mengembangkan potensi pesantren dan para santri di Indonesia,” jelas Sandiaga Uno.
Sandiaga pun meyakini, hadirnya ribuan pesantren dan jutaan santri di Indonesia adalah anugerah untuk kita semua dalam rangka menciptakan banyak produk digital kreatif yang bernuansa Islami dan berakhlakul karimah.
“Dengan begitu, peluang usaha dan lapangan kerja baru bisa tercipta,” tandasnya.
MONITOR, Jakarta - Indonesia dan Arab Saudi terus berupaya meningkatkan kerja sama yang komprehensif di…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan merespons keluhan para nelayan akibat…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP)…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengecam keras kasus kekerasan…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak semua elemen bangsa dan seluruh masyarakat…
MONITOR, Bali - Direktur Center for Inter-Religious Studies and Traditions (CFIRST) Arif Mirdjaja ikut berkomentar…