Jumat, 26 April, 2024

Nasdem: Sistem Proporsional Tertutup pada Pemilu Wujud Kemunduran Demokrasi

MONITOR, Jakarta – Wacana diberlakukannya sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024 mendatang mendapat penolakan dari sejumlah kalangan, termasuk Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR RI Willy Aditya.

Willy menegaskan, wacana tersebut menunjukkan adanya kemunduran berdemokrasi. Hal tersebut hanya ekspresi kemalasan berpikir untuk membangun kemajuan dalam kehidupan politik.

“Demokratisasi sepatutnya bukan memundurkan yang telah maju, tetapi memperbaiki dan menata ulang hal yang kurang. Yang terjadi pada sistem pemilu jika benar kembali ke sistem proporsional tertutup maka terjadi kemunduran luar biasa. Selain menutup peluang rakyat untuk mengenal caleg, rakyat juga dipaksa memilih “kucing dalam karung,” ujar Willy Aditya dalam keterangannya, Jumat (30/12/2022).

Pernyataan Willy tersebut menanggapi statemen Ketua KPU Hasyim Asyari yang melontarkan kemungkinan sistem proporsional tertutup dalam Pemilu 2024. Menurut Willy, selain tidak patut dan tidak etis, pernyataan tersebut juga melangkahi wewenang dan dan kapasitasnya.

- Advertisement -

“Pernyataan itu hanya ekspresi kemalasan berpikir untuk membangun kemajuan dalam kehidupan politik,” ucapnya.

Menurut dia, sistem proporsional terbuka adalah bentuk kemajuan dalam praktik berdemokrasi. Sistem proporsional terbuka adalah antitesis dari sistem yang sebelumnya yakni sistem proporsional tertutup.

“Sistem proporsional terbuka dahulu dipilih untuk menjawab persoalan kesenjangan representasi. Ada kelemahan pengenalan dan saluran aspiratif rakyat dengan wakil rakyatnya. Dengan kembali ke proporsional tertutup artinya demokrasi kita mengalami kemunduran,” tukas Legislator dari Fraksi Nasdem ini.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER