PERTANIAN

Produsen Beras Minta Bulog Jangan Kaku

MONITOR, SIDRAP – Target serapan beras yang direncanakan pemerintah sulit direalisasikan karena kendala di lapangan yang dihadapi produsen beras.

Di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, beberapa produsen mengeluhkan ihwal sejumlah regulasi yang ditetapkan Bulog soal beras.

M Tahir dari UD (Usaha Dagang) La Tapparang mengatakan, harga beli yang ditetapkan bulog kepada produsen beras saat ini dipatok di kisaran Rp10.000. Hanya saja, ada kebijakan dari mereka dengan menaikan standar kualitas beras.

“Jadi makin tinggi (standarnya). Kami harap Bulog tidak kaku,” ujarnya ketika dikonfirmasi, Kamis (8/12).

Tahir menjelaskan bahwa pihaknya sempat menyanggupi untuk mensuplai 65.000 ton beras. Jumlah tersebut setelah adanya koordinasi dengan mitra penggilingan beras di daerahnya.

“Ada sekitar 25 mitra. Konsorsium (gabungan),” lanjut Tahir.

Hanya saja hingga pertengahan Desember ini, total beras yang diserap Bulog sebanyak 1.500 ton. Harganya bervariasi antara Rp.8800, Rp.8850, hingga Rp.9.500. “Dengan adanya perubahan kebijakan terkait standarisasi beras, itu bikin kami sulit,” jelas Tahir.

“Alasannya (Bulog), harga beli dari mereka dinaikan. Itu yang kemudian membuat banyak beras dari petani tidak diterima. Padahal secara kualitas sama dan bahkan kualitas lebih bagus dari beras-beras sebelumnya. Ini kok malah makin ketat,” lanjut Tahir.

Terkait stok beras, Tahir mengatakan penggilingannya sendiri masih sanggup memproduksi sekitar 300 ton. Dia berharap Bulog bisa menaikan harga di kisaran Rp.10.000,- tanpa ada embel-embel keijakan tambahan lainnya.

“Tidak terlalu kaku. Toh beras kami kualitasnya bagus, sama seperti sebelum-sebelumnya. Kami harap harganya bisa di angka Rp.10.700,” pungkasnya.

Recent Posts

Memperkuat Ekosistem SDM BUMN Menuju Kepemimpinan Adaptif, Jasa Marga dan Jasa Raharja Tandatangani MoU Talent Mobility

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan PT Jasa Raharja menegaskan komitmen sinergi…

2 jam yang lalu

DPR Soal Penghentian Aktivitas Sekolah di Kawasan Konservasi, Anak-anak Tak Boleh Kehilangan Hak Pendidikan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati menanggapi serius persoalan…

3 jam yang lalu

Capai 4,52 Juta Unit Usaha, Menperin Optimistis IKM Berkontribusi Percepat Dekarbonisasi Sektor Industri

MONITOR, Jakarta - Industri kecil dan menengah (IKM) memiliki peran strategis sebagai tulang punggung perekonomian…

5 jam yang lalu

Kemenag dan Kementerian ATR/BPN Sinergi dalam Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat kolaborasi lintas…

6 jam yang lalu

Launching LBH UMKM: Sinergi Strategis untuk Perlindungan Hukum Pelaku Usaha Kecil

MONITOR, Jember - Sebagai langkah konkret memperkuat ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di…

6 jam yang lalu

Menag Ingatkan Masyarakat untuk Tidak Terbawa Budaya Barat dalam Pernikahan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak terbawa arus…

15 jam yang lalu